SUARASULTRA.COM | KENDARI – Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024,Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Dialog Politik yang bertajuk “Pemilu Damai dan Peran Media Massa” Sabtu 20 Januari 2024 di Nine Teen Cafe, Kota Kendari.
Menghadirkan sejumlah narasumber, Dialog Politik yang dipandu langsung oleh Ketua JMSI Sultra, M. Nasir Idris berhasil mengupas secara tuntas berbagai isu nasional menjelang pelaksanaan pemilihan umum Presiden/Wakil Presiden dan Legislatif.
Pada kesempatan itu, Nasir Idris membeberkan beberapa isu jelang Pemilu 2024. Mulai dari isu kecurangan hingga peran media nasional ternama yang berada di di belakang capres-cawapres.
Sebut saja pasangan capres-cawapres 2024 saat ini cukup memberikan dampak yang besar terutama dalam pemberitaan masing-masing calon presiden, seperti paslon capres nomor satu didukung oleh keberpihakan pemilik media, Surya Paloh yang merupakan pemilik Metro TV sekaligus Ketua Umum Partai Nasdem.
Sementara paslon nomor urut 2 salah satu pendukungnya adalah Partai Golkar, Abu Rizal Backrie selaku Ketua Dewan Pembina Partai Golkar juga memiliki media di antaranya TVOne, ANTV yang kepemilikannya kini berada di bawah Grup Bakrie (melalui PT Visi Media Asia Tbk).
Dan capres nomor tiga didukung oleh Partai Perindo yang disokong oleh Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo atau yang akrab dipanggil Hary Tanoesoedibjo. Ia sendiri adalah pendiri sekaligus pemilik dari perusahaan konglomerat MNC Group.
“Ini jauh lebih kronis dari pada penyelenggara. Keberpihakan pemilik media ke salah satu paslon sudah berdampak ke jajaran dapur redaksi karena tekanan itu datang bagi pimpinan media. Banyak yang mundur dari jabatan karena tekanan politik, di sisi lain ada kepentingan ekonomi bagi perusahaan media itu sendiri,” beber Nasir Idris saat memulai sesi dialog.
Meski demikian, CEO Telisik.id ini menekankan bahwa pada dasarnya media memiliki peran penting dalam menciptakan suasana kondusif menjelang hari pungut hitung pemilu 2024.
Oleh karenanya kata dia, peran media di sini sangat sentral sehingga media diharapkan dapat menyajikan berita – berita yang berimbang dan yang paling penting adalah penyampaian informasi ke publik yang mencerdaskan serta mengedukasi.
“Dialog politik ini memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat yang inklusif dan demokratis, seperti mendukung proses demokrasi, pendidikan politik, dan menjaga keharmonisan sosial di masyarakat,” ungkap Nasir Idris.
Lebih lanjut, Nasir menyebut dialog politik yang digelar oleh JMSI Sulawesi Tenggara sebagai upaya dalam mendorong partisipasi aktif warga dalam proses pengambilan keputusan.
“Ini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyuarakan pandangan, kepentingan, dan aspirasi mereka,” ujarnya.
“Pentingnya dialog politik ini tidak hanya pada saat pemilu, tetapi juga sepanjang waktu untuk membangun masyarakat yang kuat, inklusif, dan berdasarkan nilai-nilai demokrasi,” pungkas Nasir Idris.
Diketahui dalam dialog politik tersebut, JMSI Sultra menghadirkan Ketua DPRD Provinsi Sultra, Abdurahman Shaleh, SH, M.Si, Rektor Universitas Haluoleo, Prof. Dr. Zamrun F, S.Si, M.Si, Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Sultra Suprihaty Prawaty Nengtias, SP, MP, Koordiv Hukum dan Pengawasan Bawaslu Sultra H. Heri Iskandar, SM dan Anggota Komisi II DPR RI Ir. Hugua via Zoom Meeting.
Turut hadir perwakilan Polda Sultra, Perwakilan BINDA Sulawesi Tenggara, Ketua PJI Sultra Agussalim Patunru, Humas Tiran Group, H. La Pili, S.Pd, M.Pd dan tamu undangan lainnya.
Laporan: Sukardi Muhtar