Darurat BBM Oplosan, Ratusan Kendaraan Ojol di Kota Kendari Rusak

  • Share
Ratusan Pengemudi Ojek Online saat menyambangi Polresta Kendari. Foto: Tangkapan layar

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive

SUARASULTRA.COM | KENDARI – Dampak dari terbongkarnya dugaan korupsi dalam pengelolaan minyak mentah dan produk kilang periode 2018-2023 yang merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah kini dirasakan oleh masyarakat Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Salah satu yang paling terasa adalah beredarnya Bahan Bakar Minyak (BBM) oplosan, yang baru-baru ini menjadi sorotan publik.

Kasus BBM oplosan ini membuat warga Kota Kendari, terutama para pengemudi ojek online (ojol), merasa was-was.  Ratusan pengemudi ojol di Kendari melaporkan kerusakan kendaraan mereka ke Polresta Kendari pada Selasa malam (4/3/2025).

Kendaraan-kendaraan yang biasa mereka gunakan untuk mencari nafkah rusak setelah membeli BBM jenis Pertalite di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kendari.

Para pengemudi ojol menduga bahwa BBM jenis Pertalite yang mereka beli telah tercampur dengan bahan lain yang merusak mesin motor. Salah satunya adalah Sabarudin, seorang pengemudi ojol, yang menyatakan bahwa banyak rekan-rekannya yang mengalami kerusakan motor yang diduga akibat kualitas BBM yang tidak sesuai standar.

“Masalahnya, hampir semua SPBU di Kendari bermasalah. Kami menduga Pertalite yang dijual sudah dioplos,” ungkapnya dengan nada kesal.

Sabarudin melaporkan bahwa setidaknya ada sekitar 100 motor yang mengalami kerusakan akibat bahan bakar yang mereka beli di SPBU-SPBU di Kota Kendari. Ia menduga bahwa masalah ini berasal dari depot pengisian bahan bakar, karena hampir semua SPBU yang kehabisan pasokan memiliki masalah yang sama.

“Ini harus segera diselidiki, dan kami berharap pihak kepolisian dapat memeriksa bahan bakar yang ada di SPBU-SPBU Kendari,” tambah Sabarudin.

Ia juga meminta agar pihak Pertamina bertanggung jawab atas kerusakan kendaraan-kendaraan yang disebabkan oleh BBM tersebut.

Sebagai bentuk keseriusan, ia menegaskan bahwa penyelidikan juga harus dilakukan langsung ke depot bahan bakar untuk memastikan sumber masalahnya.

“Pemeriksaan harus dimulai dari depot langsung,” tegasnya.

Keharusan untuk segera menyelesaikan masalah ini juga diungkapkan oleh Rahman, pengemudi ojol lainnya. Rahman mengungkapkan bahwa motornya sempat mengalami gangguan serius setelah mengisi bahan bakar di salah satu SPBU di Kendari.

“Dulu tidak seperti ini, motor saya tidak pernah bermasalah setelah mengisi BBM. Sekarang, motor saya ngadat-gadat saat digas. Saya curiga ini BBM oplosan, karena belakangan ada isu soal korupsi BBM, dan kami sebagai masyarakat kecil yang menjadi korban,” ungkap Rahman dengan cemas.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak Depot Pertamina Kendari mengenai kualitas BBM jenis Pertalite yang beredar di SPBU-SPBU Kota Kendari.

Laporan: Redaksi

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share