


SUARASULTRA.COM | BOMBANA – Suasana haru dan kepanikan mencekam Sekolah Dasar Negeri (SDN) 33 Kasipute, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Rabu pagi 23 April 2025.
Alih-alih membawa keceriaan dan nutrisi, Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) justru menyisakan trauma setelah puluhan siswa mengalami keracunan massal dengan gejala muntah-muntah hebat.
Tangis histeris dan kepanikan pecah saat para siswa secara tiba-tiba merasakan mual hebat tak lama setelah menyantap makanan yang baru saja dibagikan dalam program MBG.
Video amatir yang dengan cepat menyebar memperlihatkan pemandangan memilukan, di mana sejumlah siswa berlarian keluar kelas sambil memuntahkan isi perut mereka. Beberapa di antaranya bahkan terlihat menangis menahan sakit.
Dugaan kuat penyebab keracunan ini mengarah pada menu daging ayam yang menjadi bagian dari program MBG. Dalam salah satu rekaman video, terdengar jelas suara seorang guru yang panik memperingatkan para siswa untuk tidak menyentuh daging ayam tersebut.
“Simpan saja kembali di tempatnya, jangan dimakan ayamnya. Biar juga di kelasku, muntah-muntah anak-anak,” ucapnya dengan nada khawatir sambil merekam situasi genting di dalam kelas.
Kekhawatiran ini diperkuat oleh pengakuan seorang wali murid berinisial M (43). Ia membenarkan bahwa makanan yang menyebabkan keracunan massal tersebut berasal dari program MBG yang baru saja dibagikan.
Bahkan, keponakannya menjadi salah satu korban yang mengalami muntah-muntah setelah mengonsumsi makanan tersebut.
“Itu makanan dari program makan gratis. Tadi baru dibagikan, sekarang sudah banyak yang muntah, termasuk keponakanku,” ungkapnya dengan nada cemas kepada awak media.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak sekolah maupun pemerintah daerah Kabupaten Bombana terkait insiden keracunan massal yang menimpa puluhan siswa ini.
Masyarakat setempat mendesak agar pihak berwenang segera melakukan investigasi menyeluruh dan mengambil tindakan tegas untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
Insiden ini menjadi noda hitam dalam implementasi program mulia Makanan Bergizi Gratis di Sulawesi Tenggara, menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap kualitas dan keamanan pangan yang dikonsumsi oleh para siswa.***
Editor: Sukardi Muhtar





