Redam Ketegangan Tawamelewe, Kapolres Konawe Pimpin Patroli Gabungan, Satu Orang Ditangkap

  • Share
Kapolres Konawe AKBP Noer Alam, S.IK saat memimpin Patroli Gabungan di Desa Tawamelewe

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive

SUARASULTRA.COM | KONAWE – Eskalasi potensi konflik lahan di Desa Tawamelewe, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, memantik respons cepat dari aparat kepolisian.

Kapolres Konawe, AKBP Noer Alam, S.I.K., memimpin langsung patroli gabungan sebagai langkah preventif untuk menjaga kondusivitas di tengah sengketa yang melibatkan warga Trans Bali dan kelompok yang dipimpin oleh Eprit.

Usai pelaksanaan apel pagi di Mapolres Konawe sekitar pukul 09.00 WITA, tim gabungan yang merupakan bagian dari Operasi Pekat Anoa 2025 bergerak menuju Desa Tawamelewe.

Setibanya di lokasi satu jam kemudian, Kapolres dan jajarannya langsung menerapkan pendekatan humanis, berinteraksi dengan kedua belah pihak yang berselisih.

Dalam dialog tersebut, petugas kepolisian menyampaikan imbauan agar seluruh pihak dapat menahan diri, tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak benar, serta senantiasa menjaga ketertiban umum.

“Kehadiran kami di sini adalah untuk memastikan situasi tetap kondusif dan mencegah adanya tindakan yang melanggar hukum dari pihak manapun,” tegas Kapolres Konawe di tengah-tengah patroli.

Sebuah perkembangan menarik terjadi di sela-sela kegiatan patroli. Tim Satreskrim Polres Konawe berhasil mengamankan seorang pria bernama Germawan, yang tak lain adalah kakak dari Eprit, tokoh yang memimpin salah satu kelompok pengklaim lahan.

Germawan ditangkap atas dugaan keterlibatannya dalam kasus penganiayaan yang terjadi pada November 2024, sesuai dengan Laporan Polisi Nomor: LP/B/79/II/2024/SPKT/Polres Konawe.

Proses penangkapan berjalan lancar tanpa adanya perlawanan signifikan, meskipun sempat diwarnai keberatan dari pihak keluarga Germawan.

Sementara itu, pihak kelompok pengklaim tetap pada pendirian mereka bahwa lahan yang menjadi sumber sengketa tersebut merupakan tanah warisan leluhur. Mereka berharap agar konflik ini dapat diselesaikan melalui jalur mediasi yang transparan dan melibatkan Pemerintah Kabupaten Konawe serta pihak-pihak terkait lainnya.

Baca Juga:  Pimpin Upacara HUT Konawe Ke - 62, KSK Paparkan Ketahanan Ekonomi Daerah

“Kami sangat mengharapkan adanya solusi damai yang adil bagi semua pihak,” ungkap salah seorang perwakilan kelompok pengklaim.

Patroli gabungan yang berlangsung hingga sekitar pukul 13.20 WITA tersebut berjalan dalam situasi yang aman dan terkendali.

Kapolres Konawe kembali menegaskan komitmen jajarannya untuk menegakkan hukum secara profesional, namun tetap mengedepankan pendekatan dialogis dan humanis dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.

“Penegakan hukum akan tetap kami laksanakan, namun dengan cara yang mengedepankan rasa kemanusiaan. Kami ingin memastikan bahwa seluruh masyarakat merasa aman dan terlindungi,” pungkas AKBP Noer Alam.

Laporan: Sukardi Muhtar

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share