


Kasus Korupsi Bandara Kolut, GMA Sultra: Jangan Hanya Hentikan di Pelaku Teknis
SUARASULTRA.COM | KENDARI – Garda Muda Anoa Sulawesi Tenggara (GMA Sultra) menyoroti secara kritis perkembangan terbaru dalam penanganan kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek pematangan dan penyediaan lahan Bandar Udara Kolaka Utara.
Penetapan tersangka baru berinisial M (57), yang merupakan konsultan pengawas proyek, oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Kolaka Utara pada Kamis (12/6/2025), dinilai sebagai bukti lemahnya sistem pengawasan dalam pelaksanaan proyek pemerintah dan indikasi adanya rekayasa sistematis.
Direktur Eksekutif GMA Sultra, Muhammad Ikbal Laribae, menyatakan bahwa penetapan tersangka M yang diduga memanipulasi dokumen penawaran hingga menimbulkan kerugian negara lebih dari Rp 518 juta sebagaimana tercantum dalam temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI—harus menjadi pintu masuk untuk mengungkap secara menyeluruh jaringan pelaku yang terlibat, termasuk aktor intelektual dan pihak-pihak yang diduga berada di balik layar.
“Kami mendesak Kejari Kolaka Utara agar tidak berhenti pada pelaku teknis. Jika ada pejabat berwenang atau penyedia jasa lain yang turut menikmati hasil korupsi ini, mereka juga harus diusut dan diproses secara hukum tanpa pandang bulu,” tegas Ikbal.
GMA Sultra juga menekankan pentingnya transparansi dalam proses penegakan hukum. Mengingat proyek ini menggunakan dana publik dan menyangkut pembangunan strategis di Sulawesi Tenggara, masyarakat berhak mendapatkan informasi yang terbuka dan jujur.
“Korupsi dalam proyek strategis seperti pembangunan bandara bukan hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga menghambat kemajuan daerah serta merusak kepercayaan publik terhadap institusi negara,” lanjutnya.
GMA Sultra menyambut baik langkah Kejari Kolaka Utara yang telah menahan tersangka M selama 20 hari di Rumah Tahanan Kelas IIB Kolaka sebagai bagian dari proses penyidikan. Namun, mereka mengingatkan bahwa penahanan bukanlah tujuan akhir, melainkan bagian dari rangkaian proses hukum menuju keadilan yang sejati.
Organisasi ini berkomitmen untuk terus mengawal kasus tersebut hingga tuntas, dan menyatakan kesiapan untuk menggelar aksi lanjutan jika ditemukan indikasi bahwa proses hukum tidak dilakukan secara transparan atau ada upaya perlindungan terhadap pihak tertentu.
“Kami tidak akan tinggal diam. Jika proses hukum terindikasi tidak bersih, GMA Sultra siap turun ke jalan sebagai bentuk kontrol sosial dan tekanan moral,” pungkas Ikbal.
Editor: Sukardi Muhtar





