Prof. Ahmad Azmy Resmi Dikukuhkan Sebagai Guru Besar: Kebahagiaan Karyawan Jadi Pilar Kesuksesan Organisasi

  • Share

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive

Prof. Ahmad Azmy Resmi Dikukuhkan Sebagai Guru Besar: Kebahagiaan Karyawan Jadi Pilar Kesuksesan Organisasi

SUARASULTRA.COM | JAKARTA – Universitas Paramadina secara resmi mengukuhkan Prof. Ahmad Azmy, SE, MM, CHRM sebagai Guru Besar dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia Strategis, dalam sebuah prosesi akademik yang berlangsung khidmat di Auditorium Nurcholish Madjid, Kampus Paramadina, Cipayung, Jakarta, pekan lalu.

Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Employee Happiness sebagai Budaya Kerja Positif”, Prof. Azmy menegaskan bahwa kebahagiaan karyawan bukan sekadar aspek emosional, melainkan komponen strategis dalam membangun organisasi yang sehat dan berdaya saing tinggi.

“Kebahagiaan karyawan merupakan fungsi integral dalam organisasi. Korelasinya dengan produktivitas dan laba perusahaan sangat nyata,” ujar Prof. Azmy. Ia menambahkan bahwa indeks kebahagiaan karyawan dapat digunakan sebagai tolak ukur strategis dalam mengevaluasi kinerja organisasi, baik dari sisi keuangan maupun kepuasan pelanggan.

Ia juga menyoroti pentingnya peran pemimpin dan manajer dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat, mendukung, dan memotivasi.

“Kebahagiaan harus hadir di tempat kerja sebagai stimulator kinerja dan pendorong kualitas bisnis. Kesejahteraan psikologis karyawan perlu menjadi prioritas dalam pengembangan kapabilitas jangka panjang,” tegasnya.

Rektor Universitas Paramadina, Prof. Didik J. Rachbini, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas pencapaian Prof. Azmy. Ia menyebut bahwa hanya sekitar 2% dosen di Indonesia yang berhasil meraih gelar Guru Besar.

“Perjalanan menjadi Guru Besar membutuhkan dedikasi dan ketekunan luar biasa. Ini bukan titik akhir, melainkan awal dari kontribusi yang lebih besar bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat. Saya berharap ada 14 dosen lagi dari Paramadina yang menyusul dalam 1–2 tahun ke depan,” kata Prof. Didik.

Perwakilan LLDIKTI Wilayah III, Dian Rusdiana, S.Pd., M.Pd., turut memberikan apresiasi atas pengukuhan ini. Ia menyatakan bahwa capaian Prof. Azmy merupakan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Baca Juga:  Enam Rumah Warga Terbakar, Dua Rata dengan Tanah

“Gelar Guru Besar bukan hanya pencapaian akademik personal, tetapi juga kontribusi besar bagi institusi dan kemajuan bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Wakaf Paramadina, Dr. Ir. Arif Budimanta, M.Sc, menyebut bahwa gagasan yang diusung Prof. Azmy selaras dengan cita-cita para pendiri bangsa.

“Dalam logika matematika disebut tautologi, dan dalam konteks ini, kebahagiaan karyawan adalah sebab sekaligus akibat dari tercapainya masyarakat adil dan makmur. Dari kebahagiaan, lahir produktivitas dan keadilan ekonomi,” ungkap Arif.

Acara pengukuhan juga dihadiri oleh mantan Gubernur DKI Jakarta dan tokoh pendidikan nasional, Anies Baswedan, yang mengangkat pentingnya meritokrasi dan integritas dalam menciptakan kepuasan kerja.

“Meritokrasi menghadirkan rasa keadilan dan penghargaan atas prestasi, yang menjadi dasar munculnya kepuasan dalam organisasi, negara, dan masyarakat,” ujar Anies. Ia juga mengapresiasi konsistensi Universitas Paramadina dalam menanamkan nilai integritas, termasuk melalui kurikulum antikorupsi sejak awal berdiri.

Pengukuhan ini bukan hanya menjadi pencapaian pribadi Prof. Ahmad Azmy, tetapi juga mencerminkan komitmen Universitas Paramadina dalam mengembangkan ilmu manajemen SDM yang humanis, strategis, dan relevan dengan tantangan zaman.

Laporan: Redaksi

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share