


Empat Bulan Buron, Pelaku Pembacokan Wartawan di Kendari Ditangkap di Konawe Selatan
SUARASULTRA.COM | KENDARI – Setelah buron selama empat bulan, pelaku pembacokan terhadap seorang wartawan di Kota Kendari akhirnya berhasil diringkus aparat kepolisian. Pelaku berinisial Ending (22) ditangkap Tim Khusus Polsek Kemaraya di lokasi persembunyiannya, Kecamatan Palangga Selatan, Kabupaten Konawe Selatan, Jumat (25/7/2025) sekitar pukul 02.30 WITA.
Kapolsek Kemaraya, IPTU Busman, membenarkan penangkapan tersebut.
“Iya, pelaku sudah kita amankan di Mapolsek Kemaraya dan saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif,” ujar Busman saat dikonfirmasi.
Kasus ini bermula dari insiden kekerasan yang menimpa seorang jurnalis lokal bernama Jaldin, pada Kamis, 10 April 2025, sekitar pukul 00.30 WITA. Peristiwa terjadi di kawasan Water Sport, Jalan Alala, Kelurahan Tipulu, Kecamatan Kendari Barat.
Saat itu, Jaldin bersama dua rekannya, Rahmat Syarifuddin dan Linda berhenti di lokasi karena sepeda motor mereka mogok. Tiba-tiba, dua pria tak dikenal muncul dan menarik paksa Linda, kemudian membawanya pergi menggunakan motor.
Ketika sepeda motor pelaku melintas di samping korban, Ending langsung mengayunkan sebilah parang dan mengenai lengan kanan Jaldin hingga terluka parah. Usai menyerang, pelaku langsung melarikan diri dari lokasi. Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit oleh rekannya untuk mendapatkan perawatan medis.
Polisi yang menerima laporan langsung melakukan penyelidikan dan menetapkan Ending sebagai buronan. Namanya dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh Polsek Kemaraya.
Setelah melakukan pelacakan intensif, polisi akhirnya berhasil menemukan persembunyian Ending di wilayah Konawe Selatan. Penangkapan berlangsung tanpa perlawanan.
Kini, pelaku masih diperiksa untuk mendalami motif serta keterlibatan pihak lain dalam kejadian tersebut. Pihak kepolisian juga terus melakukan pengejaran terhadap satu orang pelaku lainnya yang identitasnya telah dikantongi.
“Kami masih memburu satu pelaku lain yang turut terlibat dalam aksi kekerasan ini,” tambah IPTU Busman.
Kasus ini menjadi perhatian publik, mengingat korban adalah seorang jurnalis yang menjalankan tugasnya dan menjadi korban kekerasan brutal.***
Laporan: Rahmat
Editor: Sukardi Muhtar





