Jembatan Buton-Muna Dibangun Tahun Depan, Dukung Konektivitas dan Ekonomi Kawasan Timur Indonesia

  • Share
Susana Kunjungan Kerja Menteri PUPR Dody Hanggodo bersama Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae, Anggota Komisi XIII DPR RI Ali Mazi, Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka, serta para kepala daerah dari wilayah Kepulauan Buton.

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive

Jembatan Buton-Muna Dibangun Tahun Depan, Dukung Konektivitas dan Ekonomi Kawasan Timur Indonesia

SUARASULTRA.COM | BUTON – Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan pembangunan Jembatan Buton–Muna akan dimulai pada tahun 2026. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri PUPR Dody Hanggodo saat melakukan kunjungan kerja di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, Minggu (13/7/2025).

Pembangunan jembatan sepanjang 2.969 meter ini merupakan bagian dari program strategis nasional PU608, yang bertujuan memperkuat konektivitas antarwilayah dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Kawasan Timur Indonesia. Jembatan tersebut akan menghubungkan Desa Baruta, Kabupaten Buton Tengah, dengan Desa Palabusa, Kota Baubau.

“Volume perjalanan antarwilayah akan meningkat pesat. Jembatan ini akan membuka akses ekonomi yang selama ini belum tergarap optimal, terutama di sektor pariwisata dan perikanan,” ujar Menteri Dody dalam sambutannya.

Ia menambahkan, desain jembatan telah disesuaikan dengan tantangan masa depan, termasuk dampak perubahan iklim. “Setiap tahun permukaan laut mengalami kenaikan akibat pencairan es di kutub. Oleh karena itu, jembatan ini harus memiliki clearance yang cukup untuk tetap dapat digunakan hingga 50 tahun ke depan,” jelasnya.

Jembatan Buton–Muna akan terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:

Jalan pendekat Pulau Muna sepanjang 1.278 meter

Jembatan pendekat Pulau Muna sepanjang 186 meter

Jembatan utama sepanjang 765 meter

Jembatan pendekat Pulau Buton sepanjang 525 meter

Jalan pendekat Pulau Buton sepanjang 215 meter

Jalur khusus kendaraan roda dua selebar 2 meter

Proyek ini ditargetkan rampung dalam waktu empat tahun setelah dimulai. Diharapkan, keberadaan jembatan ini akan meningkatkan mobilitas masyarakat serta efisiensi distribusi barang antara Pulau Muna dan Pulau Buton.

Tak hanya itu, jembatan ini juga diproyeksikan menjadi pengungkit pertumbuhan sektor perdagangan, transportasi, industri kecil menengah, serta pariwisata lokal.

Baca Juga:  Salat IED di Masjid Babussalam Unaaha, Begini Sambutan Penjabat Bupati Konawe

“Kami berharap Jembatan Buton–Muna menjadi simbol kemajuan pembangunan infrastruktur yang inklusif dan berkelanjutan, serta penggerak utama ekonomi di Kawasan Timur Indonesia,” tutup Menteri Dody.

Dalam kunjungan tersebut, hadir pula sejumlah tokoh penting, di antaranya Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae, Anggota Komisi XIII DPR RI Ali Mazi, Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka, serta para kepala daerah dari wilayah Kepulauan Buton.

Laporan: Sukardi Muhtar

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share