Paramadina Resmikan Kampus Baru di Cipayung, JK: Idealisme Cak Nur Kini Punya Rumah Sendiri

  • Share
Ketua Dewan Pembina Yayasan Paramadina sekaligus Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, H.M. Jusuf Kalla

Make Image responsive
Make Image responsive

Paramadina Resmikan Kampus Baru di Cipayung, JK: Idealisme Cak Nur Kini Punya Rumah Sendiri

SUARASULTRA.COM | JAKARTA – Universitas Paramadina kini resmi memiliki kampus permanen setelah puluhan tahun berpindah-pindah. Kampus yang berdiri di atas lahan seluas 22.000 m² di kawasan Cipayung, Jakarta Timur, itu diresmikan pada Rabu, 27 Agustus 2025.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Paramadina sekaligus Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, H.M. Jusuf Kalla (JK), menegaskan bahwa Paramadina harus terus menjaga idealisme dan intelektualisme yang sejak awal ditanamkan oleh pendirinya, almarhum Nurcholish Madjid (Cak Nur).

“Universitas Paramadina harus tetap menjaga intelektualisme kecendekiawanan, bisa diterima oleh semua kalangan. Idealisme itulah yang sejak awal dirintis oleh Cak Nur, dan hari ini idealisme itu telah memiliki rumah sendiri,” kata JK dalam sambutannya.

Acara peresmian turut dihadiri tokoh-tokoh penting, mulai dari Pembina Yayasan Wakaf Paramadina (YWP) Ahmad Ganis dan Abdul Latief; pengurus YWP Hendro Martowardojo, Silmy Karim, hingga Wijayanto Samirin.

Hadir pula mantan Rektor Paramadina Anies Baswedan, Rektor Paramadina Prof. Didik J. Rachbini, istri Cak Nur Omi Komariah Madjid, serta Ratna Indraswari (Nana), istri mendiang Rektor Prof. Firmanzah.

Kampus Hijau dengan Tiga Gedung Utama

Kampus Paramadina mengusung konsep Green Campus dengan desain tropis-minimalis. Tiga gedung utama berdiri megah, yaitu Gedung Nurcholish Madjid (8 lantai), Gedung TP. Rachmat (3 lantai), dan Gedung H.M. Jusuf Kalla (3 lantai). Kapasitas kampus ini mencapai 10.000 mahasiswa.

Dalam sambutan secara daring, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Prof. Brian Yuliarto menyampaikan apresiasinya.

“Peresmian ini menjadi momentum bersejarah bagi Universitas Paramadina untuk menghadirkan pendidikan tinggi yang unggul dan relevan bagi kebutuhan bangsa. Semoga kampus ini melahirkan pemikiran kritis, inovasi, dan karya nyata bagi kemajuan masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga:  Mahkamah Agung Cabut Perda RTRW: PT GKP Masih Beroperasi di Wawonii, Warga Turun Ke Jalan

Dukungan Donor dan Sahabat Paramadina

Peresmian ini juga dihadiri para donatur yang selama ini berkontribusi besar dalam pembangunan kampus, di antaranya Victor Hartono (Presdir Djarum Group), Prijono Sugiarto (Preskom Astra Group), Aminuddin mewakili TP. Rachmat (Triputra Group), Patrick Walujo (CEO GO-TO), dan Saleh Husin (Managing Director Sinar Mas Group).

Victor Hartono menegaskan komitmennya mendukung dunia pendidikan.

“Kami merasa berkewajiban membantu Universitas Paramadina, karena kami percaya pendidikanlah yang akan membawa kemajuan bangsa,” ucapnya.

Sementara itu, Prijono Sugiarto menyebut kontribusi Astra selaras dengan fokus perusahaan pada pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan UMKM.

Kilas Balik Perjuangan

Omi Komariah Madjid mengenang awal berdirinya Universitas Paramadina. Ia mengutip ucapan Cak Nur kepada sahabatnya, Utomo Danandjaya (Mas Tom):

“Yang penting kita punya niat, itu sudah setengah perjalanan. Melalui institusi ini kita menumbuhkan keislaman yang terbuka dan modern untuk mewujudkan cita-cita nasional yang adil, demokratis, dan terbuka,”kenang Omi Komariah.

Rektor Paramadina Prof. Didik J. Rachbini menambahkan bahwa hari ini adalah hasil perjuangan panjang.

“Peresmian ini adalah silaturahmi dan ungkapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung,”ujarnya.

Ketua YWP Hendro Martowardojo juga menegaskan pentingnya nilai-nilai yang diwariskan Cak Nur.

“Selama 30 tahun saya belajar dari beliau. Ada tiga nilai utama: keislaman, keindonesiaan, dan kemodernan. Universitas Paramadina juga menjadi pelopor kampus yang mewajibkan kuliah anti-korupsi,” tegas Hendro.

Warisan dan Penghormatan

Dalam acara tersebut, auditorium utama resmi diberi nama Aula Firmanzah, mengenang jasa Prof. Firmanzah, rektor Paramadina yang wafat di usia muda. Sementara perpustakaan dinamakan Perpustakaan Utomo Danandjaya, sebagai bentuk penghargaan kepada sahabat dekat Cak Nur yang berjasa dalam membangun Paramadina.

Baca Juga:  Bos SBP Dipastikan Pimpin Kadin Konawe

Tokoh Paramadina, Anies Baswedan, menegaskan regenerasi terus berjalan. “Cak Nur membuka jalan dengan gagasan besar tentang keislaman, keindonesiaan, dan kemodernan. Generasi berikutnya membangun institusi pendidikan formal, dan kini Paramadina akan terus melahirkan generasi baru dengan kepemimpinan, kewirausahaan, dan etika.”

Peresmian kampus baru Paramadina menjadi tonggak penting dalam perjalanan panjang universitas ini, meneguhkan kembali idealisme Cak Nur dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif, modern, dan berintegritas.**

Editor: Sukardi Muhtar

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share