Laksdya Edwin Apresiasi JMSI dalam Perkuat Wawasan Kebangsaan Melalui Media Siber

  • Share
Ketua Umum JMSI, Dr. Teguh Santosa (kedua dari kiri).

Make Image responsive

Laksdya Edwin Apresiasi JMSI dalam Perkuat Wawasan Kebangsaan Melalui Media Siber

SUARASULTRA.COM | JAKARTA – Media massa berbasis internet atau media online kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Dalam konteks wawasan kebangsaan, media siber memainkan peran strategis dalam menjaga serta mempromosikan nilai-nilai kebangsaan dan persatuan.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Laksamana Madya (Laksdya) Edwin, saat menerima kunjungan Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Dr. Teguh Santosa, di ruang kerjanya, Kamis, 18 September 2025.

Dalam pertemuan tersebut, Teguh didampingi Ketua Harian JMSI Ari Rahman dan Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan, Dr. Faisal Mahrawa.

Laksdya Edwin menilai, media siber memiliki potensi besar dalam menyebarkan konten positif yang mengedukasi publik mengenai wawasan kebangsaan dan nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, masyarakat dapat semakin memahami pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Saya berterima kasih kepada JMSI. Sebagai organisasi perusahaan pers, JMSI berkontribusi besar dalam pembinaan anggotanya. Kita semua menyadari bahwa jurnalisme berkualitas merupakan karakter penting dari perusahaan pers yang sehat dan profesional,” ujar Laksdya Edwin.

Lebih lanjut ia menekankan, ruang diskusi di dunia digital dapat menjadi wadah untuk memperdalam pemahaman masyarakat terhadap isu-isu nasional sekaligus memperkuat nilai kebangsaan. Media siber, menurutnya, juga dapat mendorong terciptanya inklusivitas dan toleransi antar berbagai latar belakang etnis, agama, dan budaya.

Sementara itu, Ketua Umum JMSI Dr. Teguh Santosa mengatakan, sejarah menunjukkan bahwa pers nasional adalah salah satu komponen penting yang melahirkan kesadaran kebangsaan Indonesia. Karena itu, ia berharap anggota JMSI terus menjaga dan melanjutkan “tugas suci” tersebut.

Dalam kesempatan itu, Teguh juga menyerahkan empat buku karyanya kepada Laksdya Edwin. Buku-buku tersebut antara lain Di Tepi Amu Darya yang memuat reportase dari perbatasan Afghanistan tahun 2001,  Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik, Buldozer dari Palestina yang berisi wawancara dengan puluhan duta besar negara sahabat Indonesia di Jakarta, serta Reunifikasi Korea: Game Theory yang merupakan disertasinya di Jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran.

Baca Juga:  Demo Anarkis Berhasil Dibubarkan Kompi PHH Brimobda Sultra

Laporan: Redaksi

banner 120x600
  • Share
error: Content is protected !!