

Warga Torobulu Curiga PT WIN Gunakan Dalih Pembuatan Talud untuk Menambang di Pemukiman
SUARASULTRA.COM | KONSEL – Warga Desa Torobulu, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), dibuat resah dengan masuknya alat berat milik PT Wijaya Inti Nusantara (WIN) ke area pemukiman. Satu unit ekskavator diketahui mulai beroperasi di belakang rumah warga sejak Jumat (29/8/2025) pagi.
Tamrin, salah seorang warga Torobulu, memprotes keras keberadaan alat berat yang berjarak hanya sekitar 25 meter dari rumahnya. Dia menduga, keberadaan ekskavator tersebut bukan semata-mata untuk membangun talud sebagaimana dalih perusahaan, melainkan akal-akalan untuk memulai kembali aktivitas penambangan di sekitar pemukiman.
“Kalau memang mau buat talud, silakan saja, tidak ada masalah. Tapi adakah yang bisa menjamin ke depan kalau alat ini tidak bergerak untuk menambang?” kata Tamrin, Senin (1/9/2025).
Kecurigaan itu semakin kuat setelah Tamrin bertemu dengan Hardin, salah satu warga yang lahannya ditawarkan untuk ditambang. Dalam percakapan, Hardin menyatakan keberatan lahannya dilintasi alat berat apabila ore nikel di tanahnya tidak ikut diambil.
Trauma Penambangan 2019
Tamrin mengaku masih trauma dengan aktivitas PT WIN pada tahun 2019 lalu. Saat itu, perusahaan menambang sangat dekat dengan rumahnya, hanya berjarak sekitar 5 meter dari pagar. Aktivitas tersebut menimbulkan debu pekat hingga masuk ke dalam rumah dan membuat keluarganya tidak nyaman.
“Dulu kami sangat resah. Debunya sampai jatuh seperti pasir di dalam rumah. Setelah direklamasi, pohon-pohon mulai tumbuh, tapi sekarang saya khawatir kondisi itu terulang lagi,” ujarnya dengan nada memohon.
Perbincangan antara warga, Tamrin, dan pihak perusahaan bahkan dihadiri Kepala Desa Torobulu, Nilham. Namun hingga pukul 10.22 Wita, belum ada pihak yang bersedia memberikan jaminan bahwa ekskavator tersebut hanya dipakai untuk penataan lahan dan pembangunan talud.
“Kalau benar tujuannya hanya untuk buat talud, harusnya ada kesepakatan warga yang menghadirkan alat berat ini, sekaligus menjamin tidak ada aktivitas lain selain penataan lahan,” tegas Tamrin.***
Editor: Sukardi Muhtar



