Jembatan Rusak Parah, Anak Sekolah di Lamokuni Rela Bertaruh Nyawa Demi Pendidikan

  • Share
Sawal Kades Lamokuni (kiri) dan suasana kerja bakti warga (kanan).

Make Image responsive

Jembatan Rusak Parah, Anak Sekolah di Lamokuni Rela Bertaruh Nyawa Demi Pendidikan

SUARASULTRA.COM | KONAWE – Kondisi jembatan penghubung antara Desa Lamokuni, Kecamatan Wonggeduku Barat dan Desa Karandu, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, kini sangat memprihatinkan.

Jembatan sepanjang 30 meter dengan lebar sekitar 4 meter itu menjadi satu-satunya akses utama warga, terutama anak-anak sekolah, menuju pusat pendidikan di Desa Karandu.

Setiap hari, siswa SD, SMP, hingga TK melintasi jembatan tersebut untuk menempuh pendidikan. Bahkan, pelajar SMA dari Lamokuni juga melewati jembatan itu menuju Desa Lambangi, tempat sekolah mereka berada.

Kepala Desa Lamokuni, Sawal, mengungkapkan bahwa jembatan itu tidak hanya digunakan oleh warga dua desa, tetapi juga oleh masyarakat dari beberapa desa sekitar.

Menurutnya, kondisi jembatan tersebut kini sudah tidak layak pakai dan bahkan telah memakan banyak korban.

“Sudah banyak anak-anak yang terjatuh di jembatan itu,” ujar Sawal prihatin, Minggu 2 November 2025.

Ia menjelaskan, jembatan tersebut telah mengalami kerusakan lebih dari 10 tahun, namun hingga kini belum pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah.

“Biasanya jembatan baru bisa dilewati setelah kami bersama warga dua desa melakukan kerja bakti. Itu pun hanya mampu memperbaiki sebagian kecil, sekitar satu meter lebarnya, agar anak-anak sekolah bisa lewat dengan aman,” jelasnya.

Selain menjadi jalur pendidikan, jembatan tersebut juga berperan penting bagi aktivitas ekonomi warga. Hasil bumi seperti padi, jagung, dan hasil kebun lainnya diangkut melintasi jembatan menggunakan ojek motor.

“Kami berharap ke depan pemerintah daerah dapat memperhatikan kondisi kami di desa. Jembatan ini sangat vital bagi kehidupan masyarakat,” harap Kades Lamokuni.

Kondisi serupa juga pernah terjadi di Kecamatan Kapoiala, di mana masyarakat akhirnya secara swadaya membangun jembatan permanen demi keselamatan dan kelancaran aktivitas warga akibat lambannya perhatian pemerintah daerah.

Baca Juga:  Manfaatkan Dana Desa, Kades Bungguosu Bantu Warga Atap Seng

Laporan: Sukardi Muhtar

banner 120x600
  • Share
error: Content is protected !!