

Ketua Askab PSSI Konawe Diduga Memaki Wasit Usai AIRA FC Tersingkir di Perempat Final ERFA Cup 2025
SUARASULTRA.COM | KONAWE – Turnamen sepak bola ERFA Cup 2025 telah memasuki babak delapan besar. Dua tim pertama yang memastikan tiket semifinal adalah UHO MZF FC, yang mengalahkan AIRA FC lewat drama adu penalti pada Minggu, 23 November 2025, serta Pusaka FC yang menumbangkan Banggona Golu FC dengan skor meyakinkan 2-0.
Namun di tengah ketatnya persaingan menuju semifinal, sebuah insiden mencoreng jalannya turnamen. Wasit yang memimpin laga AIRA FC vs UHO FC diduga mendapat makian tak pantas dari Ketua Askab PSSI Konawe, Erik Muhammad Saputra. Insiden itu disebut terjadi setelah AIRA FC, tim yang juga dimanajeri oleh Erik tersingkir melalui adu penalti.
Diketahui, selain menjabat sebagai Ketua Askab PSSI Konawe sekaligus penyelenggara turnamen, Erik juga diduga sebagai manajer AIRA FC dan ERFA FC. Kondisi ini dinilai sejumlah pihak berpotensi menimbulkan konflik kepentingan serta mengganggu independensi perangkat pertandingan.
Seorang pemerhati sepak bola Konawe yang enggan disebutkan namanya menyatakan keprihatinannya.
“Inilah dampak ketika masih ada petinggi PSSI yang membawa tim. Tidak akan independen. Yang selalu jadi sasaran adalah wasit dan asistennya. Seadil apa pun mereka memimpin, pasti disalahkan,” ujarnya.
Di tempat terpisah, salah satu Exco PSSI Konawe, Jumar Lakarama, S.Pd, turut angkat bicara. Ia menegaskan bahwa jika benar Ketua Askab PSSI melontarkan makian kepada perangkat pertandingan, maka hal itu merupakan tindakan yang tidak etis dan mencederai organisasi.
“Saya kira sebutan ‘wasit bodoh’ itu sudah di luar batas kewajaran, melanggar etika dan sangat tidak dibenarkan,” tegasnya.
“Jika ada keputusan pengadil lapangan dianggap keliru, itu kan ada evaluasi setelah pertandingan, bukan dengan memaki atau memarahi wasit,” sambungnya.
Terkait dugaan rangkap jabatan Ketua Askab PSSI Konawe yang juga menjadi manajer tim peserta, Jumar menilai hal itu berpotensi mengganggu kelancaran kompetisi.
“Kalau Ketua PSSI memiliki klub itu tidak masalah, tetapi sebaiknya jabatan manajer diserahkan ke orang lain agar kompetisi berjalan normal,” ujarnya.
Sekum Askab PSSI Konawe Armanto, S.Psi saat hendak dikonfirmasi melalui sambungan pesan singkat WhatsApp pada Senin 24 November 2025 membantah hal tersebut.
“Tdak benar kalau manager AIRA FC memaki perangkat wasit, hanya beliau sampaikan ke wasit dalam bentuk protes dengan nada yang lantang. Mengenai bahasa yang disampaikan tidak sampai ada kalimat yang mencederai kepemimpinan wasit, dan manager AIRA sendiri dalam hal ini ketua sudah menyampaikan klarifikasi ke teman – teman wasit, dan tidak ada lagi permasalahan,” jelas Armanto melalui pesan WhatsApp.
Terkait Ketua PSSI membawa klub atau sebagai manager di salah satu tim yang ikut berlaga di Turnamen ERFA Cup 2025, Armanto menyebut itu tidak ada masalah dan tidak mempengaruhi jalannya kompetensi.
“Turnamen ini murni penangung jawabnya Klub Erfa sendiri, kalaupun ketua memegang sebuah klub sebagai manager tidak jadi masalah,” kata Armanto membela Ketua PSSI Konawe.
Sebagai tambahan informasi, Turnamen ERFA FC yang digelar di Lapangan Lasandara Wawotobi disebut-sebut tanpa melibatkan pengawas pertandingan resmi. Berdasarkan informasi yang dihimpun, panitia tidak mampu menyediakan honorarium bagi petugas tersebut sehingga posisinya ditiadakan.
Adapun pertandingan AIRA FC vs UHO FC dipimpin oleh wasit tengah Muh Taqwa, dengan asisten wasit Iwanto dan Erwin, wasit cadangan Saiful, serta Referee Acessor atau Penilai Wasit, Diaz Aditya.
Hingga berita ini diturunkan, wasit yang diduga mendapatkan perlakuan tidak pantas dari Ketua Askab PSSI Konawe belum memberikan keterangan resmi. Saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon, yang bersangkutan belum memberikan respon.
Laporan: Sukardi Muhtar

















