Final Bupati Cup Konawe Bersahaja 2025 Ricuh, Unaaha FC Mundur dan Dinyatakan Kalah

  • Share
Ketgam: Situasi tak terkendali di tengah lapangan. Foto: Tangkapan Layar

Make Image responsive
Make Image responsive

Final Bupati Cup Konawe Bersahaja 2025 Ricuh, Unaaha FC Mundur dan Dinyatakan Kalah

SUARASULTRA.COM | KONAWE – Babak final Turnamen Sepak Bola Bupati Cup Konawe Bersahaja 2025 berakhir ricuh dan jauh dari semangat sportivitas. Laga puncak yang mempertemukan Unaaha FC melawan Barata I’ Hana terpaksa dihentikan setelah terjadi keributan di menit-menit awal babak pertama.

Sejak peluit awal dibunyikan, Barata I’ Hana tampil menekan. Ketegangan memuncak ketika pemain belakang Unaaha FC melakukan pelanggaran keras terhadap pemain lawan.

Meski wasit telah memberikan kartu kuning, insiden tersebut berbuntut adu jotos antarpemain di tengah lapangan, yang memicu kekacauan dan membuat pertandingan terhenti.

Kericuhan itu menuai kekecewaan dari para penonton yang memadati pinggir lapangan. Banyak pihak menilai insiden tersebut mencoreng turnamen bergengsi tingkat kabupaten itu.

“Jago main bola saja tidak cukup, harus dibarengi mental yang bagus. Jauh-jauh didatangkan hanya untuk bikin ribut,” ujar salah seorang penonton dengan nada kecewa.

Sejumlah kalangan bahkan menilai panitia gagal menyukseskan turnamen, terlebih laga final tersebut disaksikan langsung oleh Bupati Konawe, Yusran Akbar, ST, namun tidak menampilkan pertandingan yang menjunjung tinggi nilai sportivitas.

Menanggapi insiden tersebut, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Konawe yang juga Ketua Panitia Turnamen Bupati Cup Konawe Bersahaja, Jahiuddin, S.Sos., M.Si, memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa panitia telah berupaya maksimal meredam situasi.

“Pertandingan baru berjalan beberapa menit, lalu terjadi polemik hingga perkelahian. Bahkan ada penonton yang masuk lapangan dan memprovokasi. Panitia sudah berupaya mempertemukan kedua tim,” jelas Jahiuddin.

Menurutnya, panitia telah memanggil manajer, pelatih, serta perwakilan kedua kesebelasan untuk mencari solusi agar pertandingan dapat dilanjutkan. Namun, salah satu manajer Unaaha FC menyatakan mundur dari pertandingan.

Baca Juga:  Dua Kades di Butur Tunjuk Anak Kandung dan Ipar Jadi Sekdes, Pemda Butur Dinilai Pelihara Nepotisme

“Kami sudah melakukan pendekatan, baik kepada pihak keamanan maupun manajer dan tokoh yang dituakan di masing-masing tim untuk meredam situasi. Namun karena salah satu manajer menyatakan tidak siap dan memilih mundur, panitia tidak bisa memaksakan,” ujarnya.

Jahiuddin menambahkan, panitia telah memberikan kesempatan kepada Unaaha FC untuk kembali ke lapangan, masing-masing selama lima menit pada dua kesempatan berbeda. Namun hingga batas waktu tersebut, tim Unaaha FC tetap tidak kembali dan meninggalkan lokasi pertandingan.

“Sesuai hasil technical meeting, apabila dalam pertandingan ada tim yang mengundurkan diri, maka dinyatakan kalah. Itu yang kami terapkan,” tegasnya.

Menanggapi anggapan masyarakat bahwa turnamen gagal di penghujung acara, Jahiuddin menilai antusiasme publik justru sangat tinggi.

“Kalau dilihat dari animo penonton, masyarakat sangat antusias. Evaluasi tentu akan kami laporkan kepada Bupati dan Wakil Bupati untuk menentukan langkah terbaik ke depan, agar sepak bola Konawe tetap bersatu dan berkembang,” katanya.

Ia juga menyinggung rencana Konawe untuk berpartisipasi di Liga 4, yang menurutnya membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah daerah.

“Terkait pembinaan sepak bola, ke depan harus sering digelar event seperti ini agar talenta-talenta muda bisa terpantau. Namun bukan hanya kemampuan teknis, pembinaan mental pemain, manajer, dan ofisial juga sangat penting,” pungkas Jahiuddin.

Laporan: Sukardi Muhtar

Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share
error: Content is protected !!