SUARASULTRA.COM, KONUT – Sejak berjalannya aktivitas perusahaan tambang PT VDNI di Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe, puluhan rumah warga di desa Lamboluo Kecamatan Motui Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, diduga terkena dampaknya.
Salah satu warga desa Lamboluo, Ndeng mengatakan selama ada pembangunan pelabuhan yang dibangun, pihak perusahaan tambang PT VDNI di Morosi dan desa Lalimbue Kecamatan Bondoala sejak itu dirasakan dampaknya oleh warga desa.
Dampak yang terasa oleh warga setempat yakni terkikisnya akibat arus air laut sudah mengarah ke perumahan warga. Tidak hanya itu kata Ndeng, bahkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) di tempat ini sudah habis terkikis air laut.
“Wilayah perairan tempat kami memancing dan pasang pukat sekarang terjadi pendangkalan, bahkan air laut keruh dan merah akibat lumpur tambang yang ada disekitar pelabuhan tambang ini. Selain itu halaman dan rumah kami akan habis terbawa air,” keluh warga Lamboluo Konut ini saat ditemui awak media, Kamis (20/7/17).
Menyikapi hal tersebut, Ketua BPD Desa Lamboluo, Martina mengatakan selama ada pembangunan pelabuhan di desa Lalimbue, sedikitnya 20 Kepala Keluarga (KK ) warga desa ini terancam kehilangan tempat tinggal.
Bukan hanya itu kata Martina, bahkan sumber pencaharian warga yang mayoritas sebagai nelayan tersebut semakin susah mendapat hasil tangkapan ikan.
“Warga nelayan di desa ini makin susah cari ikan selama pesisir pantai terkikis dan terjadi pendangkalan akibat lumpur tambang yang menyebar di perairan pantai Lamboluo,” ujarnya.
Menurutnya, jika tidak kepedulian dari seluruh pihak, niscaya mata pencaharian warga semakin terganggu dan pekarangan rumah mereka akan habis diterjang arus laut. Semua itu kata dia adalah akibat dari aktivitas perusahaan tambang di Morosi, apalagi dengan dibangunnya pelabuhan di desa Lalimbue Kecamatan Bondoala Kabupaten Konawe.
Laporan : Suhardiman Sawali
Editor : Redaksi