SUARASULTRA.COM, KONSEL – Berdasarkan hasil investigasi lapangan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) PP-OTDA menemukan sejumlah kejanggalan yang diduga menyimpang dari ketentuan dalam proyek Pembangunan Sarana Air Bersih dan Sanitary di Sekolah Dasar Negeri 1 Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Pasalnya, proyek yang menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus ( DAK ) tahun 2018 itu dikerja dengan Swakelola tanpa adanya Papan Proyek. Sehingga masyarakat setempat tidak dapat melakukan pengawasan secara langsung terkait pekerjaan tersebut.
Ketua Tim Investigasi LSM PP-OTDA Konawe Selatan, Betsar, kepada SUARASULTRA.COM mengatakan proyek pembangunan Sarana Air Bersih dan Sanitary itu, pekerjaannya tidak sesuai dengan apa yang ada di gambar. Tetapi ketidak sesuaian itu tidak dapat diketahui oleh warga setempat karena tidak ada papan informasi proyek sebagaimana lazimnya.
“Anehnya lagi, berdasarkan gambar yang ada, alam hal pembesian, jarak behel dengan behel lainnya itu 15 cm namun pada perakteknya bukan 15 cm melainkan 20 cm, inikan sudah menyalahi,” kata Betsar melalui pesan WhatsApp, Senin ( 20/8/2018).
Menurut Betsar, jangankan masyarakat setempat, tukang / pekerja proyek saja tidak tahu menahu berapa anggaran proyek tersebut. Semua serba tertutup sehingga patut diduga ada sesuatu yang disembunyikan oleh pihak sekolah terkait dengan kegiatan yang dibiayai oleh dana pusat tersebut.
“Bagaimana masyarakat mau melakukan pengawasan kalau papan informasi tidak dipasang. Tukangnya saja tanya ke saya berapa anggarannya itu pekerjaan. Ini kan aneh,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SDN 1 Tinanggea, Amir Nggule Pakaya, S.Pd, M.Pd saat dikonfirmasi melalui via telpon selulernya mengaku jika papan informasi proyek tersebut belum dipasang. Namun kata dia, itu tidak ada unsur kesengajaan atau ada sesuatu yang ingin ia sembunyikan.
“Adami itu baliho pak, lamami tapi belum dipasang,” kata Amir Nggule Pakaya dibalik telpon selulernya.
Terkait dengan tidak sesuainya gambar dengan kondisi pekerjaan, Kepala SDN 1 Tinanggea tidak berkomentar banyak. Amir malahan mempetanyakan kenapa hanya pekerjaannya saja yang diinvestigasi. Kata dia, kalau perlu semua proyek yang ada juga ditinjau pelaksanaannya, apa sudah sesuai atau tidak.
“Seharusnya juga itu pak Betsar harus juga keliling di tempat-tempat lain supaya dia dapat saja yang lebih parah lagi,” ujarnya.
Laporan : Redaksi