SUARASULTRA.COM | KONUT – Sudah tiga hari terakhir ini, warga Kecamatan Motui Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) digegerkan munculya debu hitam. Debu tersebut tidak terlihat saat melayang di udara, namun tiba – tiba hinggap dan menyelimuti rumah penduduk di wilayah kecamatan tersebut.
Selain rumah penduduk, fasilitas umum seperti gedung sekolah, perkantoran dan rumah ibadah juga menjadi sasaran debu hitam ini.
Salah satu warga Desa Motui Jasmin, SH mengungkapkan bahwa kejadian ini hampir tiap hari terjadi dan sangat meresahkan masyarakat serta dapat berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat.
“Ini debu hitam bersumber dari tumpukan batubara milik salah satu perusahan Smelter di Wilayah Morosi Kabupaten Konawe. Dan sudah terjadi sejak tahun 2020 yang lalu sampai sekarang sangat mengganggu dan meresahkan masyarakat,” ungkap Jasmin kepada Suarasultra.Com pada Kamis (11/02/2021).
Menurut mantan Kades Motui ini, atas kejadian ini, pihak perusahaan harus bertanggung jawab. Selain itu, kepada pemerintah diharapkan untuk menindak tegas terhadap perusahaan yang diduga melanggar aturan lingkungan ini.
Hal senada diungkapkan oleh Lurah Bende Kecamatan Motui, Neliwati saat dihubungi melalui via whatsapp dirinya mengatakan bahwa dampak yang ditimbulkan adanya debu hitam ini sangat mengganggu aktivitas pemerintahan di kelurahan Bende.
“Tiap hari kami masuk kantor, kami terus disibukkan untuk membersihkan tumpukan debu hitam mulai dari luar sampai di dalam ruangan kantor,” keluh Neliwati.
Dikatakan, dirinya bersama para Kepala Desa dan Camat sudah pernah membawa aspirasi masyarakat dan menemui langsung pihak PT. Virtu Dragon Nickel Indonesia (VDNI). Namun kata dia, tidak ada tanggapan sampai sekarang.
“Soal ini, selaku pemerintah Kelurahan, Kades dan Camat sudah pernah melaporkan kepada pihak PT. VDNI, tapi sampai sekarang tidak ada tanggapan, padahal kejadian ini sangat mengerikan dan membahayakan masyarakat,” tukasnya.
Diketahui, Sampai berita ini diturunkan , debu hitam masih menyebar di Wilayah Kecamatan Motui serta pihak PT. VDNI belum dapat memberikan keterangan atas kejadian tersebut.
Laporan: Aras Moita