SUARASULTRA.COM | KONAWE – Ratusan pemuda yang tergabung dalam organisasi masyarakat (Ormas) bersama NGO di Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Polisi Resort (Mapolres) Konawe, Kamis 9 Desember 2021.
Aksi unjuk rasa ini dalam rangka memperingati hari Anti Korupsi Sedunia yang diperingati setiap tanggal 9 Desember.
Setelah melakukan orasi di perempatan tugu Adipura dan di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe pada pukul 10.00 WITA, aksi memperingati hari anti korupsi tersebut mengakhiri aksinya di Mapolres Konawe.
Di Mapolres, aksi damai dari ormas tersebut disambut langsung oleh Kapolres Konawe Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Wasis Santoso S.IK dan para pejabat utama (PJU).
Di hadapan Kapolres, massa aksi memberikan support kepada Kapolres Konawe bersama jajaran untuk segera menyelesaikan persoalan-persoalan hukum yang ada di Konawe.
Massa juga mengapresiasi Polres Konawe karena telah mengungkap dugaan kasus penipuan dan penggelapan dalam perekrutan calon Tenaga Kerja Lokal (TKL) di Perusahaan industri PT VDNI dan PT OSS di Kecamatan Morosi.
Aljan Indraprasta dalam orasinya meminta Polres Konawe untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Karena menurutnya, calo dalam perekrutan TKL di Morosi tidak hanya satu orang tetapi masih banyak, hanya saja belum terungkap.
Menurut Aljan sapaan akrabnya, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa bersama almarhum Wakil Bupati, Gusli Topan Sabara pernah menyampaikan kepada seluruh masyarakat Konawe bahwa putra daerah tidak akan ada lagi menganggur atau sulit mencari kerja. Karena saat ini sudah ada perusahaan besar yakni VDNI dan OSS sudah ada di Konawe.
“Namun, kami masih saja sulit untuk bekerja di sana dengan hadirnya orang orang tidak bertanggung jawab ini. Di mana, kalau mau masuk kerja kami harus membayar dengan nilai jutaan rupiah kepada mereka,” ucapnya.
Oleh karenanya, Aljan berharap Polres Konawe dapat mengusut tuntas kasus penipuan dalam perekrutan tenaga kerja. Sehingga ke depan tidak ada lagi oknum yang mempermainkan calon pekerja.
“Kami harapkan Polres Konawe untuk mengusut tuntas kasus itu,” pungkas Aljan.
Menanggapi harapan massa aksi, Kapolres Konawe AKBP Wasis Santoso S.IK mengajak seluruh massa aksi untuk bersama sama membantu kepolisian dalam mengawasi dan mengawal kasus tersebut.
Mantan Kapolres Buton Utara ini pun menegaskan pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini hingga ke akar akarnya. Olehnya diminta kepada pihak yang dirugikan untuk segera melapor.
“Untuk rekan-rekan sekalian, jika ada yang merasa dirugikan dan mempunyai bukti agar segera melapor kepada kami,’ kata Wasis sapaan akrab Kapolres Konawe.
Perwira Menengah Polisi dengan pangkat dua Melati di pundak itu menerangkan, untuk saat ini Sat Reskrim Polres Konawe baru mengamankan satu orang tersangka.
“Kami masih melakukan pengembangan. Gerbang Polres Konawe terbuka lebar bagi rekan rekan, silahkan melapor, dan lengkapi dengan bukti, seperti bukti transfer dan lain-lain,” terangnya.
Kapolres menambahkan, jika masih banyak oknum yang diduga menjadi calo yang belum diamankan karena belum adanya bukti. la meminta dukungan kepada seluruh elemen masyarakat, media serta lembaga untuk terus membantu mengawal dalam mengungkap kasus Penipuan dan penggelapan perekrutan CTKL di Morosi.
“Terimakasih atas dukungan yang diberikan kepada kami pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini, dan kami akan mengusutnya sampai tuntas,” tegasnya lagi.
Laporan: Sukardi Muhtar