SUARASULTRA.COM | KONAWE – Kasus dugaan penghinaan terhadap profesi wartawan yang diadukan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Konawe kepada Polres setempat pada Oktober 2024 lalu masih terus berlanjut.
Ketua PWI Konawe, Andriansyah Siregar, mengungkapkan bahwa pihaknya baru saja menerima Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) ketiga dengan nomor B/13/RES.1.18/2025/Satreskrim tanggal 10 Januari 2025.
“Pada SP2HP ketiga ini terdapat beberapa poin penting. Salah satunya, sejumlah saksi telah dimintai keterangan, begitu pula dengan terlapor yang sudah menjalani interogasi dari pihak penyidik,” ujar Andriansyah pada Jumat, 10 Januari 2025.
Andriansyah menambahkan bahwa pihak Kepolisian juga telah meminta telaah dari Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara untuk memberikan penafsiran terkait pernyataan yang dipermasalahkan.
“Sesuai dengan isi surat tersebut, penyidik telah memperoleh hasil telaah dari Kantor Bahasa Sultra,” lanjutnya.
Pihaknya pun kini menunggu kelanjutan proses hukum, dimana menurut informasi yang diterima, penyidik akan segera menggelar perkara untuk menentukan langkah selanjutnya.
“Informasi yang kami terima, gelar perkara nantinya akan memutuskan apakah perkara ini akan dilanjutkan atau ada tindakan lain yang perlu diambil,” kata Andriansyah.
Diketahui sebelumnya, pengurus PWI Konawe mengadukan Wike, Ketua KPU Konawe, terkait pernyataannya yang menyebut sebagian media di Konawe tidak netral. Pernyataan ini dianggap mencederai profesi wartawan karena dapat disalahartikan oleh masyarakat, terutama mengingat saat itu tahapan Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Konawe sedang berlangsung.
PWI khawatir bahwa pernyataan tersebut bisa mempengaruhi persepsi publik terhadap netralitas media yang bertugas selama proses pemilu.
Laporan: Sukardi Muhtar
