
Dinas Kesehatan Konawe Tanggapi Kasus Dugaan Keracunan Siswa SMKN 1 Usai Santap Makanan Bergizi Gratis
SUARASULTRA.COM | KONAWE – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Konawe, Yones, langsung merespons insiden dugaan keracunan massal yang dialami sejumlah siswa SMKN 1 Konawe usai menyantap makanan bergizi gratis yang disediakan penyedia program.
“Kami sudah menurunkan staf sekaligus melakukan pembinaan ke dapurnya,” ujar Yones saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Jumat (26/9/2025).
Menurutnya, ada banyak hal yang harus ditingkatkan dalam kerja sama dengan pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) selaku penyedia makanan bergizi gratis bagi siswa.
“Mulai dari pengawasan pangan, higienitas, kebersihan lingkungan, hingga pemeriksaan kesehatan tenaga kerja yang terkait dengan penyakit menular, semuanya harus diperhatikan,” jelasnya.
Namun, saat ditanya apakah Dinkes telah mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium, Yones mengaku pihaknya terlambat menerima informasi.
“Kami baru dapat informasi keesokan harinya. Sisa makanan sudah tidak ada, sehingga tidak bisa diambil sampelnya untuk diuji,” ungkapnya.
Sebelumnya, belasan siswa SMKN 1 Konawe dilaporkan tumbang setelah mengalami diare, mual, dan pusing usai menyantap makanan bergizi gratis di sekolah pada Rabu (24/9/2025) pagi. Gejala mulai dirasakan sore harinya, hingga beberapa siswa harus mendapat perawatan di Puskesmas maupun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Konawe.
Salah satu siswi, Suhartini (kelas XI SMKN 1 Unaaha), mengaku mencium aroma tak sedap dari lauk ayam yang disantap.
“Waktu makan ayamnya agak bau. Setelah makan awalnya tidak terasa apa-apa, tapi sore mulai sakit perut dan mual. Di rumah sempat tiga kali BAB, lalu pagi di sekolah sekali lagi,” tuturnya.
Menanggapi hal ini, Kepala SPPG Kecamatan Unaaha, Buyung Muhammad Rantau, menegaskan proses pengolahan makanan telah sesuai standar dan diawasi sejak dini hari.
“Pengolahan dimulai jam 3 subuh, jam 4 masuk tahap pemorsian, lalu dipacking, dan penyaluran jam 7 pagi,” jelas Buyung.
Ia menerangkan, dapur MBG yang dipimpinnya melayani 2.130 siswa dari 17 sekolah di Kecamatan Unaaha, termasuk SMKN 1 Konawe.
“Kami turun langsung ke pemasok, memantau pemotongan ayam, menyeleksi daging, lalu membawanya ke dapur untuk ditimbang dan diolah,” tambahnya.
Meski begitu, ia berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh, terutama terkait aspek kebersihan, demi mencegah kasus serupa terulang.
Laporan: Sukardi Muhtar