

Unand Luncurkan Ensiklopedi Digital Peribahasa Minangkabau di Padang Pariaman
PADANG PARIAMAN — Parit Malintang. Dosen Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas (Unand) resmi meluncurkan Website Ensiklopedi Digital Peribahasa Minangkabau, Senin (17/11/2025).
Kegiatan yang dihadiri majelis guru serta siswa SD dan SMP se-Padang Pariaman ini berlangsung di kantor Bapelitbangda Padang Pariaman di Komplek IKK Parit Malintang mulai pukul 10.00 WIB.
Acara dibuka secara resmi oleh Bupati Padang Pariaman yang diwakili Staf Khusus Bupati, dilanjutkan dengan seremoni peluncuran website.
Turut hadir Ketua Tim Website Ensiklopedi Digital Peribahasa Minangkabau, Dr. Lindawati, M.Hum, didampingi anggota peneliti Dr. Satya Gayatri, M.Hum, Bahren, S.S., M.A., serta Giwa selaku Tim Ahli Website dari UPI YPTK Padang. Sementara itu, ahli IT tim, M. Sayuti, S.Ds., M.Sn, berhalangan hadir karena agenda lain. Perwakilan Bapelitbangda Padang Pariaman juga turut serta mendukung kegiatan ini.
Dalam sambutannya, Dr. Lindawati, M.Hum menyampaikan apresiasi kepada Bapelitbangda dan para peserta yang hadir.
“Alhamdulillah, terima kasih kepada Bapelitbangda Padang Pariaman serta bapak/ibu guru dan siswa yang hadir. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian kami terhadap generasi penerus agar budaya Minangkabau tidak tergerus zaman. Website ini memuat sekitar 300 pepatah-petitih Minangkabau lengkap dengan maknanya. Meski baru rampung 20%, kami membuka ruang bagi masyarakat yang ingin menulis tentang budaya Minangkabau melalui kontak yang tersedia,” ujarnya.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan sesi pengenalan website oleh Bahren, S.S., M.A, Dr. Satya Gayatri, M.Hum, dan Dr. Lindawati, M.Hum. Dalam sesi ini, para narasumber mendapatkan banyak pertanyaan dari guru terkait integrasi muatan lokal keminangkabauan dalam pembelajaran di sekolah-sekolah Padang Pariaman.
Sejalan dengan hal tersebut, Bahren, S.S., M.A. menegaskan pentingnya platform ini sebagai langkah awal penguatan pendidikan budaya Minangkabau.
“Website ini adalah langkah awal untuk menerapkan pembelajaran keminangkabauan bagi anak-anak, khususnya remaja di Padang Pariaman. Ke depan, kami siap menyusun modul pembelajaran bersama para guru agar tradisi dan nilai lokal bisa masuk ke dalam materi ajar,” jelasnya.
Sementara itu, Dr. Satya Gayatri, M.Hum menyoroti perlunya dukungan regulasi agar muatan lokal keminangkabauan dapat diterapkan secara optimal.
“Kolaborasi pemerintah dan guru sangat penting. Diperlukan aturan yang kuat, seperti Perbup, dengan dukungan DPRD. Berdasarkan penelitian kami, 90 persen guru menginginkan muatan lokal keminangkabauan diterapkan di sekolah,” tegasnya.
Pertemuan berlangsung hangat dan produktif, membahas arah kebijakan serta peluang sinergi antara pemerintah daerah, guru, dan tim peneliti Unand. Acara ditutup menjelang siang, dan para guru serta siswa kembali ke sekolah untuk melanjutkan proses belajar mengajar. (ajr)
Editor: Sukardi Muhtar

















