SUARASULTRA.COM | KENDARI – Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), bakal meminta kepada 8 untuk segera menuntaskan masalah Jalan Trans Sulawesi di Kecamatan Morosi (Konawe) dan Kecamatan Motui (Konawe Utara).
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Ketua DPW JPKP Sultra Irwan saat ditemui Suarasultra.com pada Selasa (07/07/2020).
Menurut Irwan, proyek pekerjaan jalan nasional Trans Sulawesi di wilayah Kecamatan Morosi (Konawe) dan Kecamatan Motui (Konut) diprediksi masih membutuhkan anggaran sebesar Rp.50 Miliar.
” Saat ini kami sedang menyiapkan data usulan permohonan kepada Bapak Presiden RI tentang penuntasan Proyek Jalan Nasional Trans Sulawesi di wilayah Kabupaten Konawe dan Konut. Kami prediksi, untuk menuntaskan pekerjaan jalan itu sisa sepanjang 16,72 kilometer yang saat ini terbengkalai, masih butuh anggaran sekitar Rp.50 Miliar,” ujarnya.
Ditambahkan, dari informasi yang dihimpun, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyerahkan pekerjaan pembangunan jalan sepanjang 16,72 kilometer senilai Rp.102 miliar kepada kontraktor pemenang tender.
“Proyek pembangunan jalan tersebut dimulai sejak medio tahun 2015 tetapi sampai saat ini tidak kunjung selesai sehingga menimbulkan keresahan masyarakat,” ungkap Irwan.
Akibatnya, Kementerian PUPR memutuskan kontrak perjanjian pelaksanaan pekerjaan jalan sepanjang 16,72 kilometer karena diduga menyimpang dari perjanjian.
Diketahui, pihak kontraktor sudah diingatkan berkali-kali oleh Kementerian PU soal pelaksanaan pekerjaan yang dinilai menyimpang dari kontrak, tetapi tidak ada respon yang signifikan.
Sementara itu, Ketua DPD JPKP Konawe, Woroagi mengharapkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta wakil rakyat untuk segera menuntaskan pekerjaan jalan lintas Provinsi Sulawesi Tenggara – Sulawesi Tengah karena berdampak terhadap masyarakat.
“Kami memohon kepada seluruh pihak terkait, kiranya segera menuntaskan pekerjaan jalan nasional di Kecamatan Morosi dan Motui itu,”pungkasnya.
Laporan: Aras Moita
