Iwe: Tragedi Penikaman Terjadi Karena Amburadulnya Manajemen PT VDNI

Iwe, Kerabat dekat dari pelaku dan korban

SUARASULTRA.COM, KONAWE – Kasus penikaman terjadi di sekitar areal Mega Industri Morosi (PT VDNI). Atas peristiwa tersebut, korban yang diketahui bernama Bahar (45) warga Desa Batu Gong, Kecamatan Lalonggasu Meeto, Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara bersimbah darah dan harus dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Pemicu terjadinya penganiayaan tersebut berawal saat korban membuka paksa pemalangan jalan yang dilakukan oleh Alimuddin (60) warga Desa Morosi, Kecamatan Morosi, Sabtu (08/2/2020) sekira pukul 15.00 Wita.

Bahar diketahui merupakan salah satu Humas dari PT Virtu Dragon Nickel Industry (VDNI) yang beroperasi di Kecamatan Morosi.

Kasus penganiayaan yang melibatkan kedua keluarga ini mendapat tanggapan dari Iwe yang merupakan kerabat dekat pelaku dan korban. Melalui Press Release, Iwe sangat menyesalkan sikap PT VDNI dalam menyikapi permasalahan yang terjadi di sekitar wilayah lingkar tambang Morosi.

“Saya tegaskan di sini, baik pelaku maupun korban pada prinsipnya mereka sama-sama adalah korban dari amburadulnya PT VDNI secara kelembagaan dalam mencari solusi terhadap permasalahan yang terjadi,”tegas Iwe, Minggu (9/2/2020).

Menurut Iwe, PT VDNI tentunya punya penasehat hukum dalam menelaah setiap permasalahan yang ada. Kata dia, harusnya ketika terjadi permasalahan pemalangan yang dilakukan oleh warga maka pihak perusahaan harus menempuh jalur hukum dengan melaporkan kepada pihak yang berwajib.

Tampak korban Bahar saat mendapatkan perawatan medis. Foto: Istimewa

Dengan adanya laporan lanjut Iwe, pihak berwajib pasti akan turun ke lapangan memediasi penyelesaian masalahnya.

“Ini malah justru mengirimkan humasnya yang punya permasalahan sebelumnya dengan pelaku, tentunya hal itu bisa memicu terjadinya konflik,” jelasnya.

Dikatakan, konflik seperti ini tidak akan terjadi bila pihak perusahaan jeli dalam mencari solusi dan jangan mengabaikan Institusi Kepolisian sebagai aparat penegak hukum.

“Tolong perusahaan ‘mata sipit’ itu dibuka lebar-lebar melihat kondisi sosial kemasyarakatan yang terjadi di wilayah lingkar tambang, jangan hanya semata datang mengeruk kekayaan sumber daya alam di Republik ini dan kemudian memporak-porandakan tatanan sosial kemasyarakatan yang sudah tertata apik di sana,” pintanya.

“Kasian keluarga-keluarga saya, baik pelaku maupun korban yang dulunya mereka bersilaturahim dengan baik kemudian tercerai berai akibat dari bobroknya cara-cara PT VDNI dalam menyelesaikan permasalahan yang ada,” pungkas Iwe yang sekaligus merupakan salah seorang staf pribadi Bupati Konawe.

Laporan: Sukardi Muhtar

About redaksi

Leave a Reply

x

Check Also

Danlanud Tinjau Lokasi Kunjungan Presiden di Bendungan Ameroro, Sekda Konawe: Pemda Sudah Melakukan Persiapan

SUARASULTRA.COM | Sekretaris Daerah Kabupaten Konawe Dr. Ferdinand, SP, MH mengatakan Pemerintah Kabupaten Konawe Provinsi ...