Pemda Konut Gelar Sosialisasi Pencagahan Paham Radikalisme

 

Suarasultra.com, Konut – Pemerintah daerah Kabupaten Konawe Utara ( Konut ) menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan paham radikalisme dan terorisme demi memelihara stabilitas keamanan Nasional dan keutuhan NKRI menuju masyarakat Konut yang aman dan kondusif, Rabu ( 24/5/2017) di Lasolo.

Kegiatan ini dihadir, asisten II Konut, Ir. H Majenuddin M.Si, Kabag Hukum Tasman Tabara, SH, Ka Kesbangpol Abunawas, Camat Lasolo, Sabaruddin A.Ma.Pd, Koramil Lasolo Kapten Inf.Djafrudin dan para kepala desa serta tokoh masyarakat setempat.

Tampak beberapa narasumber yang hadir dalam kegiatan sosialisasi pencegahan paham radikalisme dan terorisme di Lasolo, Rabu ( 24/5/2017) Foto : Suhardiman Sawali

Dalam pelaksanaan sosialisasi ini, ada tiga pemateri, yakni Mejenuddin memberikan materi tentang wawasan kebangsaan.Menurut Majenuddin wawasan kebangsaan mempunyai tugas yaitu, melindungi segenap bangsa, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur sesuai dengan undang-undang dasar negara Republik Indonesia tahun 1945.

Pemateri kedua, Kapten Inf.Djaprudin.Pada kesempatan ini, Djaprudin menghimbau untuk selalu menjaga lambang negara Republik Indonesia.

” Salah satu langkah mencegah masuknya radikaliame dan teroriame di tengah masyarakat, kita harus menjaga lambang negara Republik Indonesia”, katanya.

Kapten Inf.Djaprudin menghimbau kepada semua pihak agar dapat melakukan pendekatan dari berbagai cara, baik pendekatan melalui agama, adat, suku, dan lain-lain.

” Sistem politik, ekonomi, dan hukum yang dapat melahirkan radikalisme dan terorisme, makanya di tubuh TNI diharamkan berpolitik,” ujarnya.

Sementara pemateri yang ketiga, Tasman Tabara SH, mengatakan mencegah radikalisme dan terorisme sangat diharapkan semua tokoh masyarakat, pemuda, agama, adat, DLL.

” Peran kita dalam mencegah radikalisme dan terorisme, sama-sama akan kita lakukan” katanya.

Menurut Tasman, penyebab radikalisme, karena adanya kelompok-kelompok yang tidak puas, adanya kepentingan yang besar, pengaruh globalisasi, paham nasionalisme yang sempit, dan menginginkan perubahan yang drastis.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik, Abunawas juga menambahkan, kiranya ada 28 organisasi atau lembaga di Konawe Utara. Tetapi yang aktif hanya ada dua.

” Kami akan menertibkan kembali ormas-ormas yang berkeliaran, ” kata Abunawas pada kegiatan Sosialisasi ini. ( Suhar / RED )

 

About redaksi

Leave a Reply

x

Check Also

Danlanud Tinjau Lokasi Kunjungan Presiden di Bendungan Ameroro, Sekda Konawe: Pemda Sudah Melakukan Persiapan

SUARASULTRA.COM | Sekretaris Daerah Kabupaten Konawe Dr. Ferdinand, SP, MH mengatakan Pemerintah Kabupaten Konawe Provinsi ...