Tambah Anggaran PKK, Agista Apresisasi Pemda Konawe

Ketgam : Ketua TP PKK Sultra, Agista Ariani Ali Mazi, SE saat memberi sambutan, Sabtu (17/11/2018).

SUARASULTRA.COM, UNAAHA – Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Agista Ariani Ali Mazi mengatakan anggaran PKK Kabupaten Konawe masih sangat kecil bila dibandingkan kabupaten-kabupaten lain.

 

Sementara itu, program PKK di kabupaten, kecamatan dan desa harus terus bejalan. Sehingga PKK perlu ada support anggara yang lebih besar dari pemerintah daerah ( Pemda).

 

Berkaitan dengan hal tersebut, Agista sapaan akrabnya menyebut telah menyampaikan langsung kepada Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa agar kiranya anggaran PKK ditingkatkan lagi.

 

“Tadi saya sudah mendengar apa yang disampaikan oleh pak Sekda. Dan Alhamdulillah, katanya tahun 2019 mau dinaikkan sebesar 1 M,” kata Agista saat melakukan supervisi 10 program PKK di Konawe, Sabtu (17/11/2018) kemarin.

 

Dengan dinaikkannya anggaran PKK tersebut, dirinya berharap semua program PKK dapat berjalan. Semua harus dibenahi, mulai dari papan data hingga supervisi ke kecamatan dan desa.

 

“Nah, tadi juga ada saya mendengar untuk kepengurusan banyak tidak mau lagi ikut PKK. Sebenarnya, kalau buat saya, yang lama, yang lama itu justru mereka itu sudah lebih mengerti tentang program. Begitu sayang, sayang banget seandainya kalau mereka itu tidak lagi ikut,” kata Agista Ali Mazi.

 

“Kemungkinan, memang PKK itu harus keikhlasan dan memang fashionnya itu orang yang bersosialisasi dengan masyasakat. Dan memang kegiatannya tidak ada gajinya, jadi kita Lillahi Taalaa aja. Tapi kita mendukung semua program program pemerintah yang kita jalankan selama ini,” lanjutnya.

 

Menurut Agista, ada beberapa strategi yang harus dilakukan agar kepengurusan PKK itu bisa berlanjut atau PKK ini bisa berkembang. Harus banyak kegiatan, banyak program yang idenya dari pimpinan sendiri.

 

Seperti membuat kegiatan kegiatan positif yang bisa merangsang anggota untuk bertahan dalam suatu organisasi. Sehingga mereka (anggota PKK-red) menganggap keberadaannya di PKK itu merupakan satu kebutuhan.

 

“Caranya memang setiap orang itu berbeda, setiap pimpinan juga itu berbeda. Nah, bagaimana caranya ? Mungkin, kalau bagi saya mungkin solusi. Solusinya, panggil semuanya, dipanggil terus ditanya mau ini bagaimana. Jadi kita sharing,” tuturnya.

 

Masih kata Agista, walaupun kita sebagai pimpinan kita tetap harus minta pendapat dari ibu – ibu, dari bawahan. Sharing untuk suatu program itu adalah hal yang positif karena pimpinan pun itu manusia biasa. Tidak semua bisa diakomodir, apa pun kita butuh orang yang masing masing punya kompetensi yang berbeda.

 

Ketua TP PKK Sultra, Agista Ariani Ali Mazi berharap, dengan anggaran 1 M dari pemerintah daerah tersebut, PKK dapat membuat suatu program positif sehingga kepengurusan di tingkat kecamatan dan desa juga terus ditumbuh kembangkan.

 

Laporan : Redaksi
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive

About redaksi

x

Check Also

Berbagi Kebahagiaan, Insight IM Berikan Paket Umrah kepada Penerima Manfaat Dompet Dhuafa

JAKARTA – Melebarkan kebermanfaatan lebih untuk masyarakat, PT. Insight Investments Management (Insight IM) memberikan apresiasi ...