SUARASULTRA.COM, KENDARI – Banyak berhembus di masyarakat, bahwa dana untuk pengembangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), Kota Kendari ditangani langsung oleh Perberdayaan Usaha Kecil Menengah.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindakop-UKM), Kota Kendari Edi mengatakan, hal itu tidak benar adanya. Karena Disperindakop-UKM dan BLUD tidak ada kaitannya.
“Jadi kita tidak ada kontak sama sekali, tidak ada memang hubungannya dengan kami,” paparnya saat ditemui di kantornya, Selasa, (11/12).
Ia menjelaskan, BLUD itu merupakan satuan kerja perangkat daerah dalam lingkup Pemkot Kendari untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan dengan mencari keuntungan.
“Jadi BLUD itu tidak ada hubungannya dengan kami di Disperindagkop-UKM ini karena di situ BLUD punya hak sendiri untuk mengelolah kepada siapa yang akan disalurkan,” jelasnya.
Ia menambahkan, kedudukan BLUD ini sama dengan perusahaan daerah tapi modelnya penyaluran dalam bentuk BLUD dengan anggaran mereka sendiri yang tangani, tapi pertanggung jawabannya itu sama kepala daerah dalam hal ini Wali Kota Kendari.
“Dia itu mengelolah sendiri dan membiayai sendiri untuk dimasukan di daerah, jadi dana BLUD itu merupaka kebijakan Wali Kota Kendari,” paparnya.
Untuk dana BLUD ini, kata dia, memang menggunakan anggaran melalui APBD Kota Kendari, namun dirinya tidak tau apakah sekarang masih menggunakan APBD atau tidak.
“Jadi awalnya berdiri, Dana BLUD ini masuk melalui APBD Kota Kendari, itu dulu ya nda tau kalau sekarang,” jelasnya.
Untuk diketahui, BLUD mendapat bantuan Pemkot Kendari mulai dari tahun 2008, 2009 dan 2010 melalui APBD. Dan untuk tahun 2008, anggaran yang dikucurkan dari APBD Kota Kendari untuk BLUD sebesar Rp 1,5 miliar, jumlahnya mengalami penurunan drastis pada 2009. BLUD hanya mendapatkan Rp 750 juta dan di tahun 2010, alokasi kembali menurun menjadi Rp 500 juta.
Mulai 2011 sampai saat ini, BLUD Kota Kendari tidak ada lagi bantuan dari Pemda dalam hal ini Pemkot Kendari. Sementara BLUD ini sangat membutuhkan dana, sehingga bisa berjalan normal.
Laporan : Adam