Tangani Banjir Jabodetabek, Kepala BNPB Sebut Konawe Utara

  • Share
Kepala BNPB Pusat Letnan Jendera TNI Doni Monardo. Foto:Abyan Faizal Putratama/ Kumparan

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Kepala BNPB Pusat Letnan Jendera TNI Doni Monardo. Foto:Abyan Faizal Putratama/ Kumparan

SUARASULTRA.COM, JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo minta penanganan bencana banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) sama dengan penanganan bencana banjir di Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Hal ini diungkapkan oleh Doni Monardo saat menggelar rapat koordinasi penanganan banjir di Jabodetabek.

Dalam rapat yang berlangsung selama 2,5 jam tersebut, Doni meminta kepada seluruh pihak agar penanganan banjir di Jabodetabek sama seperti penanganan banjir di Konawe Utara.

Menurut Doni, Kepala Daerah Konawe Utara berhasil mengevakuasi seluruh warganya saat bencana banjir bandang pada Juni 2019 lalu sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

Kata dia, Pemda Konawe Utara memaksa korban yang masih bertahan untuk meninggalkan rumah mereka.

“Pengalaman di Konawe Utara, kenapa masyarakat bisa selamat ?Karena mulai dari bupati, kemudian aparat, kepala dinas, sampai camat dan Kades, itu memaksa penduduknya untuk dievakuasi, guna mengungsi sementara,” kata Doni di kantor BNPB Jakarta Timur sebagaimana dikutip Kumparan, Kamis (2/1/2020).

Ketika hujan masih kata Doni, air bah datang, rumahnya hanyut terbawa oleh arus, korbanya tidak ada. Jadi kita harapkan ketegasan dari para pemimpin di daerah untuk mengingatkan masyarakat.

“Harta penting tetapi nyawa sangat lebih penting,” tegas Doni.

Lebih lanjut dikatakan, saat ini air dari hulu lebih cepat ke hilir. Sebab, kawasan resapan air saat ini telah beralih fungsi dari yang semula berisi pohon kini menjadi perkebunan dan pertanian.

“Nah, pertanian ini sebagian kita lihat itu kebun-kebun atau green house yang di bawahnya lapisanya itu ditutup oleh terpal. Jadi nyaris tidak ada resapan air lagi yang nyerap ke tanah. Jadi begitu limpasan air hujan turun ke atap kemudian mengalir ke darat, limpasannya itu nyaris 100 persen turun ke sungai, dan ini akan mempercepat proses air untuk masuk ke tempat lebih rendah,” tambah Doni.

Dalam penanganan banjir kali ini, Doni menunjuk setiap kepala daerah sebagai komando penanganan banjir, nantinya akan berkoordinasi dengan Polri, TNI dan Basarnas. Semua akan terintegrasi hingga tingkat terendah yaitu komamdan titik.

“Tadi usulnya ada komandan titik artinya setiap daerah bencana itu perlu ada satu tim gabungan sehingga seluruh bantuan itu bisa terintegrasi apakah nanti berhubungan dengan pelaksanan evakuasi, kemudian bantuan medisnya, bantuan logistiknya dan bantuan-bantuan serta dukungan lainnya,” pungkasnya .

Laporan: Tim
Editor: Redaksi

Berita ini telah terbit di Kumparan dengan Judul: Kepala BNPB Minta Penanganan Banjir Jabodetabek Seperti Konawe Utara

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share
error: Content is protected !!