



SUARASULTRA.COM | KONAWE – Sumantri, salah satu aktivis muda Konawe menyebut bahwa demonstrasi atau aksi unjuk rasa anarkis akan mencedrai subtansi dari aksi itu sendiri. Sehingga dirinya mengimbau rekan-rekan pergerakan untuk menghindari benturan di setiap pelaksanaan aksi di lapangan.
“Kita ini kan menyuarakan aspirasi rakyat. Ketika ketika bertindak anarkis maka kita mencerdrai aspirasi mereka dan pada akhirnya mereka bukan lagi simpatik malahan bisa berbalik menjadi antipati,” kata Sumantri, Jumat 24 April 2020.
Menurut Alumni Unilaki ini, dalam setiap aksi unjuk rasa sering ditemukan penyusup yang sengaja memperkeruh suasana. Sehingga kata dia, dalam setiap melakukan aksi harus diperhitungkan dengan matang.
“Sebelum aksi, ada konsolidasi lebih awal sehingga kita dapat mengetahui seperti apa hasil dari aksi itu,” jalasnya.
Meski sudah diperhitungkan, Sumantri mengaku masih ada ruang untuk ricuh. Karena menurut dia, situasi saat aksi itu kadang tidak dapat dikendalikan.
“Di sini dibutuhkan peran koordinator lapangan untuk mengantisipasi potensi aksi ricuh,” ujarnya.
Ia pun mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama sama menjaga stabilitas daerah.
“Sebagai generasi muda penerus bangsa, kita harus memberi sumbagsi yang positif demi kemajuan bangsa ini,” pungkasnya.
Laporan: Sukardi Muhtar





