



SUARASULTRA.COM | KONUT – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020 kini memasuki tahapan kampanye. Isu kurang sedap pun kadang digulirkan ke publik untuk melemahkan salah satu pasangan calon.
Khusus di Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), isu kurang sedap kini “menyerang” calon petahana H. Ruksamin. Saat menjabat sebagai Bupati Konawe Utara, Ruksamin dituding tidak memperhatikan pembangunan infrastruktur. khususnya di Ibu Kota Kabupaten, dalam hal ini di wilayah Wanggudu.
Terkait isu tersebut, awak media ini langsung melakukan konfirmasi kepada H.Ruksamin, Minggu (4/10/2020).
Kepada Suarasultra.com, H.Ruksamin menjelaskan bahwa dalam program pembangunan pada priode Konasara (Konawe Utara Sejahtera dan Beradab) jilid satu, itu lebih mengutamakan program Pendidikan, Kesehatan, Pertanian serta penaggulangan bencana.
Kata dia, prioritas program Konasara jilid satu adalah bangun manusianya (SDM) dulu baru bangun infrastrukturnya (sarananya).
“Isu soal pembangunan sarana Ibu Kota Wanggudu yang kurang perhatian saat ini santer menyasar kami Pasangan RABU, itu digunakan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab sebagai senjata politik menjatuhkan kami,” ungkap Ruksamin.
Menurut Cabup Konut tersebut, pada periode pertama, Ruksamin – Raup menggunakan konsep kerja utama yaitu membangun Sumber Daya Manusia (SDM) terlebih dahulu setelah itu infrastruktur bangunan.
Baginya, menata SDM bukan perkara mudah, itu butuh kesabaran, penataan dan ketersediaan anggaran dalam bekerja agar dapat berjalan maksimal serta dirasakan langsung oleh masyarakat banyak.
“Untuk sektor kesehatan, ada jaminan perlindungan kesehatan sangat penting untuk masyarakat. Sebab di era kemajuan technologi saat ini, segala kebutuhan meningkat di antaranya biaya pegobatan. Sementara warga di Bumi Oheo ini mayoritas sebagai petani juga nelayan yang memperoleh penghasilan tak menentu,” tutur Ketua DPW partai PBB Sultra tersebut.
Lebih lanjut Ruksamin menerangkan bahwa pencanangan program BPJS gratis untuk masyarakat di tahun 2016 lalu ada 15 ribu orang, tiap tahunnya bertambah sampai tahun 2020 ini ditanggung sebanyak 26 ribu orang yang dianggarkan melalui dana APBD di Dinas Kesehatan sekitar Rp.6 milyar pertahun.
“Iurannya kami bayarkan perbulannya di Kantor BPJS,” terangnya.
Untuk menggenjot peningkatan pelayanan kesehatan, mulai dari ketersediaan SDM tenaga medis sampai dengan fasilitas sarana dan prasarananya menggunakan biaya milyaran rupiah.
“Alhamdulillah berhasil kita mengakreditasi seluruh puskemas dan mendapat pengakuan dan penghargaan dari Kementerian Kesehatan serta kerja sama pihak BPJS,” ujarnya.
Sementara itu, khusus di sektor pendidikan tercatat sebanyak 2.500 lebih anak lokal Konut yang tengah menempuh pendidikan di bangku kuliah telah ditanggung beasiswa dari Pemda Konut mulai S1, S2 dan S3. Mahasiwa ini tersebar di berbagai perguruan tinggi antara lain 10 orang kuliah di Negara China jurusan kedokteran dengan biaya Rp. 1,3 milyar, 80 orang di Universitas Lakidende jurusan agro industri biaya Rp. 2 milyar, sedangkan sisanya tersebar di 69 unversitas dalam dan luar provinsi Sulawesi Tenggara dengan anggaran Rp.2,2 milyar.
Selain itu juga, 139 lebih sekolah SD dan SMP berhasil diakreditasikan. Di masa pandemi covid-19 pihaknya masih memperhatikan nasib mahasiswa yang belajar di rumah dengan memberikan bantuan langsung tunai kepada 2.480 orang lebih mahasiswa masing-masing Rp 500 ribu langsung ke rekening penerima.
“Kami menyekolahkan guru bantu yang bertugas di daerah terpencil yang masih menggunakan ijazah SMA, kita kuliahakan di Universitas Terbuka Kendari sebanyak 100 orang dan biayanya Rp.300 juta, ini Pemda Konut yang tangggung,” bebernya.
“Malu saya memiliki sekolah, pendidikan tinggi dan dikenal sampai di Pemerintah Pusat, sementara masyarakat saya tidak punya pendidikan apa-apa. Mereka adalah generasi penerus kita, sehingga SDM harus kita bangun lebih dulu. Bagaimana daerah bisa maju jikalau sumber daya manusianya tertinggal,” sambung Ruksamin.
Kemudian, masih kata Ruksamin, pada periode berikutnya jika masyarakat Konut memberikan amanah kepada pasangan RABU, kita akan tuntaskan RDTR (Rencana Detai Tata Ruang) Ibu Kota yang sangat memakan waktu begitu lama.
“Alhamdulillah sudah selesai, bahkan disetujui oleh Badan Informasi Geospasial. Tinggal disahkan di DPRD menjadi Perda.
“Detailnya di mana lewatnya Kabel Telkom bawah tanah, Pipa PDAM termasuk drainase. Ini sementara kami siapkan dan sudah selesai, tinggal didorong ke Dewan untuk di sahkan. Jadi sambil proses RDTR maka kita pasangan RABU kembali fokus pada peningkatan SDM, pelayanan kesehatan serta Pembangunan Infrastruktur di daerah Konawe Utara yang kita cintai ini ,” pungkas H. Ruksamin.
Sementara itu, salah satu tokoh pemekaran daerah Konut, H. Sudiro SH, MH mengatakan bahwa kepemimpinan H. Ruksamin sudah teruji dan sudah terbukti membangun Konawe Utara.
“Konsep Konasara jilid satu, merupakan bahagian dari buah pemikiran dari kami. Untuk itu, program periode pertama yang belum dilaksanakan dan atau belum maksimal, kita berharap dapat ditingkatkan pada periode Konasara jilid. 2, Insyaallah,” pungkasnya.
Laporan: Aras Moita





