Luka Sosial Telah Sembuh di Bumi Latemmamala

  • Share
Kotak Suara : Foto/ Net

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
ILUSTRASI Kotak Suara : Foto/ Net

SUARASULTRA.COM | SOPENG – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 di Soppeng berbeda dengan Pilkada sebelumnya lalu. Kali ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Soppeng hanya menetapkan satu pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati A.Kaswadi Razak – Lutfi Halide.

Menanggapi hal tersebut, Dr. Andi Jamaro Dulung mengatakan pilkada melawan kotak kosong (paslon vs kotak kosong-red) akan memberikan dampak positif di tengah masyarakat Soppeng.

Dengan satu paslon kata dia, pilkada 9 Desember 2020 mendatang akan memulihkan konflik sosial. Di mana pilkada sebelumnya telah membuat warga setempat terbelah akibat perbedaan pilihan politik.

Menurut Andi Jamaro, pada pilkada sebelumnya, pertarungan memperebutkan kursi 01 di Soppeng diikuti sejumlah tokoh. Yaitu Andi Harta Sanjaya dengan Andi Sutomo (2005). Andi Sutomo dengan Andi Kaswadi (2010). Andi Kaswadi dengan Lutfi Halide (2015).

“Diakui atau tidak pertarungan para tokoh ini telah meninggalkan residu demokrasi berupa kerusakan kaharmonisan sosial,”kata Andi Jamaro dalam rilis yang diterima redaksi Suara Sultra, Jumat (30/10/2020).

Kala itu lanjut Andi Jamaro, akibat pilkada tersebut, masyarakat Soppeng terbelah menjadi dua bagian besar yang saling berkonflik dan tidak produktif. Akibatnya sangat merugikan masyarakat itu sendiri.

Dikatakan, kelompok masyarakat yang tidak mendukung pemenang cenderung tidak mendapat perhatian berupa program pemerintah. Program pembangunan tidak tepat sasaran.

“Imbas dari pertarungan politik tersebut turut berdampak pada rekruitmen dan penempatan pejabat yang tidak profesional. Meskipun bagus kinerja jika berada pada kelompok yang kalah, tetap tidak diberdayakan (Non Job-red). Sebaliknya meskipun kapabilitas pas-pasan jika itu menjadi bagian dari proses pemenangan maka itulah yang pasang (dilantik-red),” ungkapnya.

Kali ini dua kubu besar di Soppeng telah menyatu dalam satu pasangan. Meskipun dianggap cacat dari sisi demokrasi, namun dalam rangka menyembuhkan luka sosial yang akut selama 20 tahun, harusnya diapresiasi positif.

Ditambahkan, pertarungan politik di Bumi Latemmamala setelah periode kepemimpinan Andi Kaswadi Razak berakhir akan lebih berwarna. Diharapkan muncul Generasi muda yang handal untuk melanjutkan program – program pro rakyat yang sudah dicanangkan oleh pemimpin terdahulu.

“Pasca Andi Dulli (sapaan akrab Andi Kaswadi Razak), Soppeng akan menjadi ring yang menarik bagi petarung politik handal di Soppeng,” pungkasnya.

Laporan: Sukardi Muhtar

 

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share
error: Content is protected !!