Panen Padi Sawah Konawe Melimpah, Kery Minta Pemerintah Tak Impor Beras

  • Share
Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa saat Panen Perdana Padi Sawah di Kawasan Pengembangan Tiga Kali Tanam (IP.300) Kabupaten Konawe, Rabu 7 April 2021

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa saat Panen Perdana Padi Sawah di Kawasan Pengembangan Tiga Kali Tanam (IP.300) Kabupaten Konawe, Rabu 7 April 2021

SUARASULTRA.COM | KONAWE – Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa melakukan panen perdana padi sawah varietas Mekongga di kawasan pengembangan tiga kali tanam indeks pertanaman 300 persen (IP.300) di Kelurahan Mekar Sari Kecamatan Tongauna, Rabu (7/4/2021).

Program Musim Tanam tiga kali setahun ini merupakan salah satu program unggulan Pemda Konawe di sektor pertanian yakni satu juta ton beras. Di mana diketahui bahwa Pemerintahan Bupati Kery Saiful Konggoasa dan Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara, memiliki tiga program unggulan.

Sektor pertanian dengan program sejuta ton beras, sektor perikanan dengan program seribu kolam dan sektor peternakan dengan program unggulan sejuta sapi.

Usai melakukan panen perdana, Kery sapaan akrab Bupati Konawe menyampaikan bahwa pada dasarnya Konawe sudah siap meningkatkan produktivitas petani padi sawah. Terbukti, pencanangan Program Musim Tanam (MT) tiga kali setahun terlaksana dengan baik dan hari ini telah dilakukan panen perdana.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa bersama Forkopimda dan pejabat Provinsi Sultra melakukan panen perdana di Kelurahan Mekar Sari, Rabu 7 April 2021

“Sebenarnya kita itu di Konawe sudah siap. Cuma kenapa masyarakat sudah jenuh untuk menanam? Karena kadang harga jual gabah rendah sekali,” ungkap Kery.

Olehnya itu, mantan Ketua DPRD Konawe ini meminta kepada pemerintah melalui Bulog agar harga gabah petani dinaikkan. Kata dia, kalau harga gabah naik, petani kita pasti sejahtera. Bahkan orang nomor satu di daerah lumbung beras Sulawesi Tenggara (Sultra) ini mengimbau pemerintah untuk tidak mengimpor beras dari negara lain.

“Janganmi mengimpor. Coba dikumpul saja ini beberapa kabupaten, kita siap. Khususnya di Konawe ini satu kali panen kurang lebih dua ratus ribu ton, sementara daya beli Bulog hanya maksimal 11 ribu ton saja,” katanya.

“Tahun ini Bulog hanya mampu sampai 30 ribu ton. Nah, sisanya bagaimana,” lanjut Kery.

Menurut Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, selain melayani beras beberapa kabupaten dan kota di Wilayah Sulawesi Tenggara, beras Konawe juga sudah mampu menyuplai beberapa Provinsi seperti Sulawesi Selatan (Sulsel). Bahkan kata dia beras Konawe sudah menyentuh Pulau Jawa.

Bupati Konawe melihat secara langsung panen padi menggunakan mobil pemotong padi

Lebih lanjut Bupati Konawe dua periode ini menjelaskan bahwa meski panen melimpah, petani padi sawah di wilayah ini masih mengalami banyak kendala. Seperti kurangnya suplai pupuk bersubsidi hingga anjloknya harga gabah petani.

Meski demikian, Kery tetap optimis Kabupaten Konawe akan bisa menjadi penyangga atau penyumbang kebutuhan pangan nasional. Mengingat Pemda Konawe terus menggenjot peningkatan produksi pertanian.

“Persoalan ini tidak akan pernah selesai, tetapi kalau negara, pemerintah siapkan harga gabah yang lebih tinggi, harga dinaikkan maka selesai itu,”ujarnya.

Diakuinya, produksi petani dewasa ini mengalami peningkatan. Namun, harga gabah yang murah akan mempengaruhi penghasilan petani. Sehingga kesejahteraan petani di Konawe tidak berbanding lurus dengan peningkatan produksinya.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa (kanan) saat berbincang dengan Kepala Bulog KantorĀ  Wilayah Sultra Ermin Tora (kiri)

“Masa impor harus kita hargai tinggi. Saya kasih contoh, tau nggak impor beras China yang tidak kalah dengan beras kita. Hanya 10kg harganya hampir 300ribu, padahal kita punya beras masih lebih unggul,”keluhnya.

Atas dasar itu, Kery meminta kepada pemerintah pusat supaya petani juga makmur. Dengan menaikkan harga gabah, Kery yakin kesejahteraan petani akan tercapai, petani berdaya negara kuat.

Kery pun memberi contoh salah satu daerah yang warganya masih banyak menanam ganja, padahal kata dia, tanaman itu dilarang dan pemiliknya terancam hukuman mati.

“Kenapa masih mau tanam itu ganja, karena ganja mahal harganya. Kenapa beras yang dimakan tiap hari tidak bisa dinaikkan harganya. Kalau harga beras naik petani juga akan menikmati hasilnya,”bebernya.

Pada kesempatan itu, Kery menyampaikan bahwa saat ini pihaknya terus berupaya memulihkan perekonomian daerah. Meski pertumbuhan ekonomi Konawe sempat turun ke angka 6,42 persen saat pandemi Covid-19 dari sebelumnya 9,20 persen. Namun Kery optimis tahun ini, pertumbuhan ekonomi akan terus melaju dan diperkirakan bisa mencapai angka dua digit.

Tamu undangan pada giat Panen Perdana Padi Sawah di lahan percontohan Kelurahan Mekar Sari

“Banyak sektor yang kita genjot untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kita. Salah satunya dari sektor pertanian ini. Kemudian ada sektor perikanan dan peternakan. Kemudian sektor pertambangan dan industri. Kita optimislah perekonomian kita akan pulih kembali,” pungkasnya.

Diketahui pada MT 1 ini, Pemda Konawe bersama Koperasi Sumber Rejeki Konawe yang beranggotakan 70 petani mencanangkan sawah percontohan 301 hektar. Kemudian untuk musim tanam selanjutnya akan dilakukan di 2000 hektar sawah kelompok tani. Dari sawah percontohan ini, petani menghasilkan gabah rata-rata di atas sembilan ton per hektarnya.

Sementara itu, Kepala Bulog Kantor Wilayah Sultra Ermin Tora dalam sambutannya mengatakan perum Bulog Cabang Unaaha pada tahun lalu (2020) mampu menyerap hasil panen petani hingga 11 ton (120 persen) dari hasil produksi.

“Insya Allah tahun ini (2021) perum Bulog dengan adanya Indeks Pertanaman 300 persen (IP.300) yang akan berdampak kepada peningkatan produksi padi, kami juga ikut meningkatkan target penyerapan. Mudah- mudahan tahun ini kami bisa mencapai hingga 30 ribu ton (300 persen),”janji Ermin Tora.

Dengan meningkatnya produktivitas petani di Konawe, Ermin Tora menyebut Kabupaten Konawe akan menjadi sentra utama bagi ketahanan pangan atau lumbung pangan khususnya beras di Sulawesi Tenggara.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa (tengah) bersama Kadis Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara Muhammad Djudul (kedua dari kanan), Ketua DPRD Konawe H. Ardin (Kedua dari kiri) Kepala Bulog Kanwil Sultra Ermin Tora (kiri) dan Kadis Tanaman Pangan, Hirtikultura, dan Perkebunan, Syahrudin (kanan)

“Mudah-mudahan target ini bisa tercapai,” harapnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sultra Muhammad Djudul pada kesempatan tersebut berharap ke depannya Kelurahan Mekar Sari dapat menjadi tujuan Studi Banding petani padi sawah di Sultra yang masih minim hasil produksi.

Bahkan Muhammad Djudul berencana menjadikan Kabupaten Konawe sebagai salah satu daerah tujuan dari Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo untuk melakukan panen raya padi sawah.

Pada giat tersebut, Bupati Konawe didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Ferdinand Sapan, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Syahrudin, Kadis Ketahanan Pangan Muh Akbar, Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan, Jumrin, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunawan Samad, Kadis Lingkungan Hidup Ilham Jaya, Kasat Pol PP Herianto Wahab, Kabag Humas dan Protokoler Setda Konawe Sukri Nur dan eselon II lainnya.

Turut hadir Ketua DPRD Konawe Ardin, Wakil Ketua Kadek Rai Sudiani, Kajari Konawe Irwanuddin Tadjuddin, Ketua PN Unaaha Febrian Ali, Kapolres Konawe AKBP Yudi Kristanto, Dandim 1417 Kendari, Kadis Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara Muhammad Djudul, Kabulog Sultra Erwin Tora, Ketua PA Unaaha, sejumlah Camat dan pejabat lainnya.

Laporan: Sukardi Muhtar

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share
error: Content is protected !!