SUARASULTRA.COM | KONAWE – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) buktikan komitmen dalam upaya memajukan pembangunan daerah melalui dunia usaha.
Setelah memberikan suntikan modal kepada sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah di sektor usaha perdagangan. Kini Kadin Konawe mulai melirik investasi di sektor pertambangan.
Oleh karenanya, Kadin Konawe turun secara langsung melihat serapan investasi daerah di sektor Usaha Menengah dan Industri di lokasi penambangan pasir milik PT Unaaha Bumi Persada (UBP) di Desa Watarema dan Waworaha, Kecamatan Lambuya, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat 6 Mei 2022.
Kunjungan Kerja Ketua Kadin Konawe, Yusran Akbar ST bersama Presiden Direktur Unaaha Bakti Persada (UBP) Grup, Yusrin Usbar yang juga didampingi Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Investasi Kadin Konawe, Jemi S Imran di blok penambangan pasir di Desa Watarema itu sebagai bentuk apresiasi Kadin Konawe atas pengembangan sayap bisnis UBP Grup yang berinvestasi di Kabupaten Konawe.
Pada kesempatan itu, Yusran Akbar memberikan apresiasi atas salah satu guyuran investasi di daerah ini sebagaimana harapan Kadin Indonesia dan Kadin Sulawesi Tenggara dalam rangka pemulihan ekonomi dan percepatan penyerapan investasi daerah.
“Percepatan investasi menjadi bagian dari komitmen tugas Kadin, sehingga komunikasi dan lobi-lobi bisnis terus kita gencarkan kepada investor untuk menanamkan modalnya di Konawe. Dan saya memberikan apresiasi kepada Presdir UBP Grup, pak Yusrin Usbar yang mau berinvestasi ke daerah kita,” ucap Ketua Kadin Konawe.
UBP Grup, kata Yusran Akbar, telah melirik paket investasi di sektor pertambangan dan batuan sebagai tahap awal di Konawe. Sehingga sejak terbitnya Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) PT Unaaha Bumi Persada (UBP) dari Kementerian ESDM dengan komoditas bahan galian pasir seluas 30 hektar yang mancakup desa Waworaha dan Watarema, masyarakat setempat juga akan merasakan peningkatan laju ekonomi desa.
“Ekonomi Desa Watarema akan meningkat, sektor pendapatan desa berupa PAD desa juga akan bertambah. Selain itu di sisi ekonomi mikro, seperti warung makan, perbengkelan, penjualan sembako dan sektor ikutan lainnya akan melaju bersama. Peningkatan ekonomi masyarakat inilah yang kita harapkan bersamaan dengan penyerapan tenaga kerja lokal sebagai kontribusi membangun ekonomi daerah,” pungkas Yusran Akbar. (*)
Laporan: Sukardi Muhtar
