SUARASULTRA.COM | KONAWE – Isu terkait “setrika” atau pemberhentian pejabat yang tidak sejalan dengan koalisi pasangan YA-SYAM pasca-pilkada serentak semakin mengemuka di kalangan masyarakat. Isu ini juga ramai diperbincangkan di media sosial dan menjadi topik hangat di berbagai percakapan publik.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati terpilih, H. Syamsul Ibrahim, SE, M.Si, dengan tegas membantah kebenaran isu tersebut. Ia menjelaskan bahwa rotasi atau perubahan jabatan di pemerintahan harus mengikuti prosedur dan aturan yang berlaku, tanpa ada pengaruh dari kepentingan pribadi atau perasaan suka dan tidak suka.
“Ada mekanisme yang jelas dan aturan yang mengikat dalam setiap keputusan, termasuk dalam rotasi pejabat,” ujarnya.
Politisi senior ini juga meminta agar isu soal pemberhentian atau “setrika” pejabat tidak berkembang lebih jauh, karena dikhawatirkan dapat menimbulkan interpretasi yang salah di masyarakat. Menurutnya, proses demokrasi di Konawe telah berjalan dengan lancar dan damai, serta seluruh masyarakat sudah menyalurkan hak pilihnya dengan baik.
“Saya rasa seluruh masyarakat Konawe telah menjalankan hak pilihnya dengan penuh tanggung jawab, dan demokrasi telah berjalan dengan aman dan damai. Ini yang harus kita jaga dan terus kita tingkatkan. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Konawe,” tambahnya.
Syamsul Ibrahim menegaskan bahwa setelah dilantik nanti, baik Bupati maupun Wakil Bupati akan fokus pada pembangunan Konawe dan upaya merealisasikan program-program yang tercantum dalam visi dan misi pasangan YA-SYAM.
Sebagai informasi, DPRD Konawe baru saja menggelar rapat paripurna untuk mengesahkan dan mengangkat H. Yusran Akbar, ST, dan H. Syamsul Ibrahim, SE, M.Si sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk periode 2025-2030.
Laporan: Sukardi Muhtar
