SUARASULTRA.COM | KONAWE – Dalam rangka melestarikan budaya Sulawesi Tenggara, pemilik Lily Tenun Gallery, Hj. Trinop Tijasari Sahido, SH, terus berkomitmen memberikan karya terbaiknya.
Pada 8 Agustus 2024 lalu, Lily Tenun Gallery memperkenalkan dua motif terbaru, yaitu motif Pinetaopuho dan motif Pinewulele Orodu, yang merupakan hasil karya langsung dari Hj. Trinop Tijasari Sahido, SH.
Kepada media ini, Trinop Tijasari Sahido menjelaskan bahwa kedua motif tersebut sudah terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, dengan nomor pencatatan 000852666.
Motif Pinetaopuho merupakan motif yang digunakan pada baju raja yaitu sebagai lambang kesuburan dan simbol kesuburan orang Tolaki. Cirinya, warna daun hijau, bunga kuning dan hijau, ukurannya kecil.
Pinetaopuho juga merupakan simbol ketabahan, dia dapat tumbuh pada kondisi tertentu. Konsep keseimbangan dapat dilihat dari bentuk dan letak bunga taopuho.
“Sementara motif Pinewulele Sanggula atau Bunga Wulele Sanggula biasanya digunakan oleh wanita Tolaki dalam pesta meriah, sehingga memberikan kesan anggun dan cantik. Wulele Sanggula juga menjadi simbol identitas atau julukan bagi wanita yang cantik, atau dalam bahasa Tolaki dikenal dengan istilah more momahe,” jelas perempuan yang juga menjabat sebagai WKU Pemberdayaan Perempuan di KADIN Sultra ini.
Lebih lanjut, mantan Ketua TP PKK dan Ketua Dekranasda Konawe ini menyatakan bahwa dirinya bertekad untuk terus menggali potensi kekayaan budaya Tolaki melalui pengembangan motif-motif daerah.
“Ini adalah potensi kekayaan yang kita miliki, dan kita tidak boleh membiarkannya punah. Kami akan terus mengangkat dan melestarikannya dengan semangat ‘Bangga Bela Beli’,” tutupnya.
Laporan: Sukardi Muhtar