SUARASULTRA COM | KENDARI – Agenda penetapan pasangan calon (Paslon) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) periode 2025-2030, Andi Sumangerukka-Hugua, yang dilaksanakan pada Kamis (6/2/2025) malam, memicu kontroversi.
Pasalnya, dalam undangan yang disebarkan, hanya beberapa organisasi seperti Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Lembaga Budaya Muna Sultra, Kerukunan Kelurahan BauBau (KKBB), dan beberapa kerukunan lainnya yang tercantum dalam lampiran.
Namun, yang mengejutkan, nama Lembaga Adat Tolaki (LAT) tidak tercantum dalam daftar lampiran tersebut. Kejadian ini memunculkan berbagai pertanyaan di kalangan masyarakat, terutama di kalangan anggota LAT.
Menanggapi masalah ini, Ketua KPU Sultra, Asril, mengungkapkan bahwa adanya kekeliruan dalam penyebaran undangan khusus kepada ketua paguyuban se-Sultra. Asril mengaku tidak mengetahui adanya lampiran daftar nama-nama paguyuban yang seharusnya tercantum dalam undangan tersebut.
Menurut Asril, ketika menerima undangan dari stafnya untuk diperiksa, ia tidak menyadari bahwa lampiran tersebut tidak lengkap. Bahkan, setelah mengirimkan undangan kepada salah satu ketua paguyuban, barulah diketahui bahwa nama Lembaga Adat Tolaki tidak tercantum dalam lampiran.
“Setelah Kasubag kami menyadari bahwa LAT tidak ada dalam lampiran, kami segera melakukan revisi. Undangan yang sudah kami kirimkan ke salah satu ketua paguyuban langsung kami tarik dan kami gantikan dengan yang sudah direvisi,” ujar Asril kepada awak media melalui telepon WhatsApp, Jumat (7/2/2025).
Asril menegaskan bahwa kejadian ini murni merupakan kesalahan manusiawi, dan tidak ada unsur kesengajaan dalam mengabaikan LAT dalam lampiran undangan penetapan Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra. Ia juga menjelaskan bahwa pada saat itu seluruh jajaran KPU Sultra tengah fokus mempersiapkan acara penetapan yang akan digelar malam itu, sementara dirinya sedang menyusun sambutan untuk acara tersebut.
“Pada saat saya menerima undangan itu, saya langsung mengirimkannya tanpa memeriksa lebih teliti. Mungkin setelah saya kirim, undangan itu diteruskan oleh ketua kerukunan kepada anggota lainnya,” terang Asril.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Asril mewakili KPU Sultra dan keluarga besar KPU meminta maaf atas kesalahan tersebut. Ia menegaskan bahwa kejadian ini merupakan bentuk kesalahan manusiawi yang tidak disengaja dan pihaknya akan lebih berhati-hati ke depannya untuk menghindari kesalahpahaman serupa.
“Tidak ada unsur kesengajaan sama sekali. Ini murni human error, dan permohonan maaf saya tulus atas kejadian ini. Kami akan lebih teliti agar kejadian serupa tidak terulang,” pungkas Asril.
Editor: Sukardi Muhtar