


SUARASULTRA.COM | KONAWE – Bencana banjir akibat hujan deras yang tak henti mengguyur Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, selama sepekan terakhir menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur vital.
Dua jembatan utama dilaporkan lumpuh, mengakibatkan isolasi bagi warga setempat dan mengganggu arus lalu lintas di jalur Trans Sulawesi.
Jembatan gantung yang menjadi nadi penghubung warga Desa Tirawonua dengan dunia luar, kini putus total akibat terjangan air bah.
Menurut penuturan Kepala Desa Tirawonua, Saris Ladupai, jembatan yang dibangun atas aspirasi warga pada tahun 2021 ini merupakan satu-satunya akses menuju kebun dan jalur krusial menuju Kecamatan Latoma.
“Jembatan ini dibangun atas dasar musyawarah desa dan menjadi urat nadi aktivitas warga, terutama untuk menuju kebun. Tanpa jembatan ini, di musim hujan seperti ini, aktivitas warga menjadi sangat terhambat,” ungkap Saris kepada awak media pada Kamis, 15 Mei 2025.
Kondisi serupa juga terjadi pada jembatan kayu yang terletak di Kelurahan Routa. Jembatan yang dibangun oleh PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) ini terendam luapan sungai, membuatnya tidak dapat dilintasi kendaraan.
Lebih jauh, Kepala Desa Tirawonua menjelaskan betapa pentingnya jembatan ini sebagai bagian dari jalur Trans Sulawesi yang menghubungkan Konawe dengan Sulawesi Selatan.
“Jembatan kayu ini berada di Kelurahan Routa, tepat di ruas jalan penghubung strategis antara Konawe Utara dan Kelurahan Routa. Bahkan, jalur Trans Sulawesi Sultra-Sulsel juga terdampak. Jika dari arah Konawe Utara, setelah melewati Desa Lalomerui dan Walandawe, jembatan kayu yang tergenang ini menjadi penghalang sebelum memasuki pemukiman Kelurahan Routa, dan melanjutkan perjalanan ke Desa Tirawonua, Parudongka, hingga batas Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan,” jelas Saris lebih lanjut.
Menyikapi situasi darurat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe telah bergerak cepat dengan menerjunkan personel ke lokasi terdampak.
Tim BPBD bertugas untuk meninjau secara langsung tingkat kerusakan dan memetakan langkah-langkah penanganan yang dibutuhkan. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi terkait rencana perbaikan infrastruktur yang mendesak ini.
Editor: Sukardi Muhtar





