Mahacala UHO Tuan Rumah TWKM ke-35 Tahun 2026, Angkat Isu Lingkungan dan Potensi Wisata Sultra
SUARASULTRA.COM | KENDARI – Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Mahacala Universitas Halu Oleo (UHO) resmi ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan Temu Wicara Kenal Medan (TWKM) ke-35 yang akan digelar pada tahun 2026 mendatang.
Penunjukan tersebut dilakukan pada forum TWKM ke-34 yang berlangsung di Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah, pada Mei 2025 lalu. Ini merupakan kali kedua Mahacala UHO dipercaya menjadi tuan rumah, setelah sebelumnya sukses menggelar forum serupa pada tahun 1996 yang dikenal sebagai salah satu pelaksanaan TWKM terbaik sepanjang sejarah.
Ketua Mahacala UHO, Endi Apriansyah, menyampaikan bahwa TWKM ke-35 akan menjadi ajang strategis untuk memperkenalkan potensi pariwisata Sulawesi Tenggara (Sultra) kepada peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
“Melalui forum TWKM ini, kami ingin sekaligus mengenalkan potensi pariwisata Sultra, khususnya di Kota Kendari sebagai pusat kegiatan,” ujar Endi saat ditemui di Sekretariat Mahacala UHO, Rabu (26/6/2025) kemarin.
Endi menambahkan, kegiatan TWKM direncanakan akan digelar pada Oktober 2026. Selain agenda pengenalan medan dan kegiatan lapangan, TWKM juga akan menjadi ruang diskusi mendalam terkait isu-isu lingkungan hidup yang sedang berkembang.
“Kita juga akan membahas isu-isu lingkungan terkini, dan forum ini akan melahirkan rekomendasi-rekomendasi penting untuk gerakan pecinta alam di Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia TWKM ke-35, Ahmad Cahyadi, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya telah memulai proses persiapan awal melalui rapat-rapat koordinasi internal.
“Kami sudah mulai menyusun langkah-langkah persiapan untuk menyukseskan kegiatan ini. Mohon dukungan semua pihak, baik dari kampus, pemerintah daerah, maupun komunitas lingkungan,” ujar Ahmad.
Sebagai informasi, TWKM merupakan forum tahunan yang mempertemukan seluruh organisasi Mahasiswa Pecinta Alam dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Forum ini menjadi ajang silaturahmi, diskusi, dan pelatihan yang mencakup berbagai bidang kepecintaalaman, seperti penyelamatan dan evakuasi (SAR), pendakian gunung, eksplorasi hutan, panjat tebing, arung jeram, hingga isu-isu pelestarian lingkungan hidup.***
Editor: Sukardi Muhtar
