Parade Triple C Menyulut Perlawanan Terhadap Sampah Plastik
SUARASULTRA.COM | KENDARI — Lautan semangat dan kreativitas mewarnai Pantai Nambo, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sabtu malam (21/6/2025). Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Celebes Conservation Center (Triple C) sukses menggelar Parade Untuk Bumi Jilid II dengan tema kuat: “Pertunjukan Semalam untuk Selamanya”.
Ribuan pasang mata terpukau menyaksikan parade lintas seni yang bukan hanya memanjakan mata dan telinga, tetapi juga menggugah nurani. Dalam balutan musik, puisi, dan aksi teatrikal, para seniman muda menyuarakan keresahan akan krisis lingkungan, khususnya ancaman polusi plastik yang kian merajalela.
Pantai malam itu seolah berubah menjadi panggung perlawanan terhadap sampah plastik — musuh senyap yang telah menyusup ke tanah, laut, bahkan udara. Sorak sorai penonton berpadu dengan debur ombak, menyuarakan satu pesan utama: bumi perlu diselamatkan, sekarang.
Pemerintah Kota Kendari memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif ini. Kepala Bidang Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan, Ratna Sakay, hadir dan menyampaikan kekagumannya terhadap cara anak-anak muda menyampaikan pesan lingkungan dengan bahasa seni.
“Kreativitas anak-anak muda ini luar biasa. Menyampaikan pesan lingkungan lewat seni adalah cara cerdas untuk menggugah kesadaran,” ujar Ratna di sela-sela acara.
Ia menekankan bahwa polusi plastik kini menjadi musuh bersama yang tak bisa dipandang sebelah mata.
“Sampah plastik tak hanya mencemari air dan tanah, tetapi juga masuk ke rantai makanan biota laut. Bahkan, asap dari pembakarannya mengandung senyawa karsinogenik yang membahayakan kesehatan manusia,” imbuhnya dengan nada prihatin.
Wakil Wali Kota Kendari turut hadir secara langsung dan secara simbolis membuka acara. Hal ini menandai sinergi yang kuat antara pemerintah dan organisasi masyarakat sipil dalam isu lingkungan.
“Ini bukti nyata komitmen kami untuk menjaga lingkungan dan mendukung gerakan akar rumput,” tambah Ratna.
Bagi Triple C, parade ini bukan sekadar panggung seni, melainkan panggilan untuk bertindak. Melalui aksi ini, mereka berharap dapat menyalakan api kesadaran kolektif, menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian bumi secara berkelanjutan.
Laporan: Redaksi
