Suarasultra.com, Unaaha – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara baru saja menyelesaikan masa reses periode pertama tahun 2017.
Dalam kegiatan reses kali ini, masing – masing anggota dewan jalan sendiri menemui konstituennya guna menampung segala aspirasi masyarakat di dapil mereka.
Sama halnya dengan Wakil Ketua DPRD Konawe, Rusdianto, SE.,MM.Politisi PDIP ini mengaku jalan sendiri pada saat reses.
” Saya pribadi melaksanakan reses di tiga desa di Kecamatan Pondidaha,” kata Rusdianto saat ditemui usai menerima perwakilan pengunjuk rasa, Kamis, ( 9/2/2017).
Desa yang menjadi tujuan reses pada periode pertama ini yaitu desa Lalonggotomi, Belatu dan Laloika.Dari tiga desa ini, ia mengaku mendapat berbagai macam masukan dan penyampaian dari masyarakat.
Sebagai wakil darì mereka, ia menampung segala aspirasi untuk kemudian akan dibawah dan dibahas di DPRD Konawe.
Menurutnya, reses dengan cara mendatangi langsung masyarakat itu lebih fokus dalam menerima segala keluhan masyarakat.
Pada reses kali ini, Ketua DPC PDIP ini mengaku selain mendapat keluhan ia juga mendapat ucapan terima kasih kepada DPRD Konawe yang telah memberi solusi atas permasalahan yang dialami oleh masyarakat setempat.
Kata dia, Khusus desa Lalonggotomi, DPRD mendapat ucapan terima kasih dari warga.Karena penyebab sering terjadinya banjir di desa itu akibat tersumbatnya saluran pembuangan menuju kali Konaweeha ini sudah terealisasi akhir tahun 2016.
” Ini merupakan tindak lanjut dari reses yang saya lakukan pada masa reses periode ketiga tahun 2016 lalu,” katanya.
Selain ucapan terima kasih, ia juga mengaku dapat permintaan dari generasi muda untuk dibantu sarana dan prasana olah raga.Untuk hal ini, ia hanya baru bisa bantu sebatas bola kaki dan bola volly saja.
Lanjut dia, warga juga meminta kepada pemerintah daerah melalui DPRD Konawe agar pesantren yang ada di tanah leluhur ini diberi perhatian.
Khususnya pesantren yang ada di desa tersebut, mengingat selama ini pesantren tersebut berjalan berdasarkan swadaya masyarakat.
Di desa Belatu, yang paling penting saat ini adalah batas wilayah desa.Di mana batas desa Wonua Monapa melintasi empat desa lainnya.Hal ini tentu perlu menjadi perhatian khusus bagi pemerintah daerah Kabupaten Konawe bersama DPRD Konawe untuk mengantisipasi potensi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan bersama.
Unruk kegiatan resesnya di desa Laloika, Rusdianto mengatakan masyarakat desa memintanya untuk membantu mempertanyakan keberadaan sertifikat tanah trasmigrasi milik warga yang telah ditarik oleh pihak Nakertrans dengan alasan akan diterbitkan kembali menjadi sertifikat hak milik.
” Pada saat peroses ke hak milik itu masyarakat sampai sekarang sudah tidak tahu.Apakah ini sertifikat sudah ada di kepala desa karena koordinator pada saat itu kepala desa, atau memang pihak pertanahan yang belum selesaikan.Dan saya selaku wakil mereka akan membantu mempertanyakan hal tersebut,” pungkasnya.
Tujuan dilakukannya reses, selain menjadi agenda wajib sebagai anggota dewan, reses ini merupakan tempat bagi para anggota dewan untuk bertatap muka secara langsung dengan konstituennya sekaligus mena,pung segala aspirasi masyarakat untuk kemudian dibawah ke DPRD untuk diperjuangkan..***