



SUARASULTRA.COM | KONUT – Banjir bandang yang melanda Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini mengakibatkan enam kecamatan terendam.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut Rahmatullah, SE kepada Suarasultra.com pada Rabu (15/07/2020) mengatakan
penyebab terjadinya banjir susulan di Konut karena curah hujan yang tinggi.
“Banjir susulan yang terjadi ini menyebabkan 6 kecamatan terendam banjir,” kata Rahmatullah.
Keenam Kacamatan tersebut yaitu Andowia, Asera, Oheo, Landawe, Langgikima, dan Wiwirano. Dua diantaranya terisolir yakni Wiwirano dan Langgikima. Akses jalan di kedua kecamatan ini terputus yaitu jalan Trans Sulawesi berada di wilayah Desa Sambandete dan Polora Indah kecamatan Langgikima.

Menurut Rahmatullah, sampai sekarang Pemda Konut masih dalam penanganan banjir dan BPBD tetap memantau di lapangan serta memberikan peringatan tentang bahaya banjir agar masyarakat selalu tetap waspada.
“Untuk pengungsi banjir di daerah ini, tersebar pada beberapa titik seperti di Desa Laronanga di sekolah, kantor Camat sanggar PKK dan di Huntara. Sedangkan jumlah warga mengungsi dan terdampak banjir sampai hari ini tim BPBD Konut masih melakukan pendataan, ” ungkap Rahmatullah.
Diketahui, banjir bandang di Konut terjadi setiap tahun akibat cuaca ekstrem sehingga aliran sungai Lalindu dan Sungai Walasolo dapat meluap ke pemukiman warga. Selain rumah warga terendam air, lahan pertanian dan jalur Trans Sulawesi juga ikut tenggelam.
Laporan: Aras Moita





