


SUARASULTRA.COM | KONAWE – Aksi brutal sekelompok pemuda meresahkan warga Kelurahan Tuoy, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Kediaman Tersan, Ketua RT 1/RW 04 sekaligus seorang tokoh adat Tolaki (Pabitara) dan aparat pemerintah Kelurahan Tuoy, menjadi sasaran penyerangan dan perusakan pada Rabu dini hari (7/5/2025), sekitar pukul 02.30 WITA.
Usai kejadian nahas tersebut, Tersan langsung melaporkan peristiwa ini ke Mapolres Konawe. Merasa penanganan kasus berjalan lamban, ia bersama kuasa hukumnya mendesak aparat kepolisian untuk segera menangkap para terduga pelaku penyerangan dan perusakan rumahnya.
Tersan, didampingi kuasa hukumnya, Jumadan Latuhani, S.H., mengungkapkan kekecewaannya atas belum adanya penangkapan terhadap belasan terduga pelaku, padahal laporan telah dibuat sejak empat hari lalu.
“Ada dua saksi mata saat kejadian, yaitu Bapak Alex dan Bapak Harlan, dan juga bukti rekaman CCTV. Saat melapor di Polres, saya sudah menyampaikan informasi mengenai salah seorang terduga pelaku berinisial K. Saya yakin, jika K berhasil ditangkap, ia akan mengungkap keterlibatan teman-temannya,” ujar Tersan pada Minggu (11/5/2025).
Lebih lanjut, Tersan mengaku mengalami trauma mendalam akibat kejadian tersebut.
“Jujur, saya sangat trauma. Bayangkan, anak-anak saya sedang tertidur lelap tiba-tiba mereka masuk kamar dan menyerang membabi buta hingga tali kelambu putus. Anak saya masih sangat kecil, berumur 1 dan 2 tahun. Mereka masuk ke dalam rumah dan langsung melempari kami dengan botol,” jelasnya dengan nada pilu.
Sementara itu, kuasa hukum korban, Jumadan Latuhani, S.H., menegaskan bahwa kliennya tengah mencari keadilan atas tindakan penyerangan yang dialaminya.
Ia mendesak Polres Konawe untuk segera bertindak tegas menangkap para pelaku demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum Polres Konawe.
“Polres Konawe harus segera menangkap para pelaku. Kasus ini bukan hanya tentang penegakan hukum semata, tetapi juga menyangkut komitmen Polres Konawe dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif bagi seluruh warga,” tegas Jumadan.
Ironisnya, rumah Tersan yang notabene adalah seorang aparat pemerintah, Ketua RT, dan tokoh adat justru menjadi sasaran perusakan. Pertanyaan pun muncul mengenai peran serta Pemerintah Kabupaten Konawe, khususnya Bupati, Camat, dan Lurah, dalam menyikapi kejadian ini.
Laporan : Redaksi





