SUARASULTRA, JAKARTA – Dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada 23 Juli 2017, Pengajian Al-Hidayah mengadakan acara dengan tema “Meningkatkan kreatifitas dan wawasan anak melalui seni dan budaya bercerita dan bernyanyi pada murid TK dan Anak Usia Dini” di JCC Plenary Hall Jakarta, Sabtu (22/7).
Acara dibuka oleh Waketum Pengajian Al-Hidayah Hj. Siti Marhamah, M.Ag mewakili Ketua Umum Al-Hidayah Harbiah
Salahuddin, M.Si yang berhalangan hadir. Sekjen DPP Al-Hidayah, Sekarwati, S.Sos, M.Si mengungkapkan, acara ini diselenggarakan untuk menumbuhkan semangat dan kreatifitas anak-anak TK dan PAUD agar kedepan bisa menjadi generasi bangsa yang unggul.
“Dengan mengikuti kegiatan ini diharapkan anak-anak dapat menjadi lebih kreatif dan berwawasan serta bersemangat untuk terus belajar. Karena mereka ini adalah bibit-bibit pemimpin bangsa di masa depan, jadi sejak usia dini harus ditumbuhkan semangat dan kreatifitasnya agar kelak bisa membangun bangsa ini menjadi lebih baik lagi,” ungkapnya.
Acara yang bekerjasama dengan Yoshimi Hori dari Jakarta Japan Network (J2Net) ini berlangsung meriah dan disambut antusias ratusan murid TK dan PAUD dari sejumlah sekolah di Jakarta. Anak-anak tampak gembira mengikuti rangkaian acara seperti bernyanyi, bercerita dan membuat seni kreatifitas yang dipandu oleh Team J2Net.
Sementara Anggota Komisi X DPR RI Linda Purnomo yang turut hadir dalam acara ini dalam sambutannya sangat mengapresiasi terselenggaranya acara ini. Menurutnya, sangat penting peran TK dan PAUD dalam memberikan pendidikan karakter dan kreatifitas kepada anak-anak sejak usia dini.
“Agar anak-anak kita bisa menjadi anak-anak yang unggul dan berprestasi di masa depan, maka kita harus memberikan pendidikan karakter dan kreatifitas itu sejak usia dini seperti sekarang ini. Pendidikan karakter seperti sopan santun, saling menghormati, menghargai orang lain, dan membantu itu harus kita ajarkan sejak dini,” papar Linda.
Selain peran guru di sekolah, peran orang tua juga penting dalam memberikan pendidikan karakter terhadap anak. “Karena anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah daripada di sekolah, jadi peran orang tua juga sangat menentukan pembentukan karakter anak-anak,” jelasnya. (*)