



SUARASULTRA.COM, KONUT – Kepala BNPB RI Doni Monardo beberapa kali memberikan apresiasi kepada Pemerintah Konawe Utara di berbagai tempat atas sigap tanggap Bupati Konawe Utara bersama jajaran menangani darurat bencana banjir bandang Juni 2019 lalu yang meluluhlantakkan Bumi Oheo tanpa korban jiwa.
Di jajaran lainpun di Pemerintah Pusat yang secara geografis jauh dari Konawe Utara juga memberikan apresiasi positif atas apa yang dilakukan Pemerintah Daerah Konawe Utara saat ini.
Seperti yang dikutip secara lengkap pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia (BNPB RI) saat peringatan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) yang dipusatkan di Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung tanggal 11 -13 Oktober 2019 kemarin yang dihadiri oleh seluruh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia.
“Pertama-tama saya memberikan apresiasi kepada Bupati Konawe Utara karena daerahnya itu termasuk yang terdampak paling banyak rumah yang hanyut lebih dari 300 rumah, kemudian yang kita lihat korban jiwanya itu nol. Jadi yang perlu kita pelajari adalah beliau tegas, beliau keras untuk melindungi warga negara, jadi keras di sini bukan dalam artian keras semena-mena tapi dalam arti kata menegakkan peraturan agar tidak ada warganya yang menjadi korban dan itu terbukti,” kata Doni Monardo di hadapan peserta.
“Saya di lapangan melihat bagaimana beliau bekerja langsung dan kalau kita mau belajar dari apa yang dilakukan Pak Bupati Konawe Utara ketika ada bencana beliau selalu berada di lapangan bersama rakyat. Ini adalah bentuk pelayanan publik terbaik kehadiran pemimpin di daerah.
Hampir semua peristiwa bencana baik itu banjir, tanah longsor, kekeringan dan bencana yang lain itu menuntut dibutuhkannya kehadiran seorang figur di daerah. Karena dengan sistem demokrasi sekarang ini maka Bupati, Wali Kota, bahkan termasuk Gubernur haruslah dari pihak-pihak yang memiliki kompetensi karena dipilih oleh rakyat dan kita berharap bahwa proses demokratisasi kita bisa juga menghasilkan pemimpin-pemimpin yang kuat di daerah, kalau ada apa-apa terselesaikan, pemerintah pusat tidak perlu turun tangan.
Kenapa ? Sesuai dengan ketentuan bahwa pelayanan umum, pelayanan publik salah satunya misalnya masalah kebencanaan itu adalah kewajiban daerah, nah kewajiban ini bukan saja pada saat penanggulangan atau peristiwa yang terjadi tetapi adalah pelayanan-pelayanan pencegahan, upaya mitigasi, upaya menyiapkan konsep-konsep, bagaimana strukturalnya, bagaimana konstrukturalnya.
Bagaimana membangun infrastruktur, terutama juga tidak tergantung pada infrastruktur buatan, tetapi juga infrastruktur alam, vegetasi, tanaman, dan di banyak tempat di kawasan-kawasan hutan lindung,” terang Doni Monardo.

Mengenai prestasi tersebut, Bupati Konawe Utara H. Ruksamin yang dihubungi via telepon selulernya menyampaikan bahwa apa yang dilakukan di Konawe Utara itu atas kesadaran dan kepedulian masyarakat Konawe Utara akan bencana banjir.
Menurut Ruksamin, keberhasilan pemerintah daerah merupakan keberhasilan masyarakat dan semua pihak yang turut andil dalam membantu penanganan bencana banjir di Wilayah Konawe Utara.
“Ini semua berkat kerja sama yang baik dengan pihak BNPB RI, Basarnas, Kapolda, Danrem, BPBD Provinsi Sultra, Dandim Kendari, Kapolres Konawe, Media Cetak, Elektronik dan semua rekan-rekan Pers serta semua pihak dan relawan dengan ikhlas membantu keluarga dan masyarakat di Konawe Utara untuk saling membantu saat bencana banjir datang,” kata Ruksamin, Selasa (15/10/2019) saat dihubungi SUARASULTRA.COM.
Dan yang tidak kalah penting kata Ketua DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Sultra ini, semua unsur dari Kementerian, Kapolri, Panglima TNI, BUMN dan semua relawan turut langsung ke lapangan untuk membantu masyarakat.
” Termasuk warga Konawe Utara sendiri yang tidak terkena banjir juga langsung membantu sesama saudara-saudaranya yang terkena banjir,” jelas Ruksamin dibalik telepon selulernya.
Laporan: Aras Moita





