SUARASULTRA.COM, SOPPENG – Sekitar empat puluh Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Soppeng Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) kini dapat membantu ekonomi keluarganya melalui pekerjaan sambilan.
Sebut saja I Lebbi, peternak Kelinci di Kampung Mattoanging Kelurahan Salokaraja, Kecamatan Lalabata saat ini sudah mendapatkan penghasilan jutaan rupiah setiap bulannya.
Penghasilan yang cukup besar tersebut diperoleh I Lebbi dari hasil usaha sambilan yakni memelihara 64 ekor Kelinci dewasa.
Dari 64 ekor Kelinci peliharaannya tersebut, I Lebbi mengaku memperoleh penghasilan hingga Rp. 2.000.000,- (Dua juta rupiah) perbulan. Dalam sebulan, I Lebbi menjual 80 ekor anak Kelinci yang berumur 12–16 hari dengan harga Rp.25.000,- (Dua puluh lima ribu rupiah).
Usaha sambilan di bawah kolong rumah yang kini digeluti sekitar 40 orang tersebut terus berkembang. Pedagang pengumpul sudah memasarkan ternak Kelinci tersebut ke berbagai daerah seperti Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kalimantan Timur (Kaltim), Ambon, dan Papua.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Soppeng Ir. Erman Asnawi mengatakan bahwa produksi ternak Kelinci di Soppeng saat ini belum mampu penuhi permintaan pasar.
“Saat ini kita masih kekurangan produksi. Produksi baru 3000 ekor sementara permintaan pasar sudah mencapai 5000 ekor,” kata Ir. Erman Asnawi melalui rilis yang diterima Redaksi Suara Sultra, Minggu (19/1/2020).
Menurut Erman sapaan akrabnya, masyarakat Soppeng saat ini ingin beternak secara massif guna memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Kata dia, masyarakat masih butuh indukan jenis lokal sebanyak lima ekor untuk setiap Kepala Keluarga.
“Usaha ini mudah dan praktis, cepat menghasilkan karena ada pasarnya. Usaha ini juga dapat mendorong peningkatan pendapatan masyarakat,” pungkasnya.
Editor: Sukardi Muhtar