



SUARASULTRA. COM | KONUT – Dalam rangka pencegahan Stunting, Pemerintah Desa Pekaroa Kecamatan Sawa Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membagikan bahan makanan tambahan kepada bayi lima tahun (balita) dan ibu hamil.
Kepala Desa Pekaroa, Nurianto saat ditemui Suarasultra.com saat kegiatan pembagian makanan tambahan kepada balita, ibu hamil dan lansia di balai Pelatihan Masyarakat Desa Pekaroa pada Senin (22/06/2020), mengatakan bahwa untuk permasalahan stunting, Pemerintah Desa melakukan upaya pencegahan dan penanganan serius.
” Untuk masalah Stunting, pemerintah desa memberikan kebutuhan Gizi Balita dan Ibu Hamil serta kepada warga Lansia (Lanjut Usia). Hal ini akan terus dilakukan agar masyarakat bisa menjalani hidup yang lebih sehat,” ujarnya.
Menurut Nurianto, secara teknis untuk memperlancar pelayanan gizi masayakat, kita membentuk Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan Kader Lansia tingkat desa . Jadi para kader yang sudah dibentuk melakukan pendataan secara berkala kemudian hasilnya dapat kita salurkan kebutuhan gizi seperti susu dan makanan tambahan balita serta susu dan makanan tambahan kepada ibu hamil serta serta Lansia.

” Ini salah satu program pemerintah lewat dana DD APBN Tahun 2020 untuk mencegahan dan menangani masalah stunting. Saya berharap seluruh masyarakat agar selalu melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,”kata Kades Pekaroa.
Sementara itu, Ketua pengerak PKK Desa Pekaroa Misnawati menambahkan bahwa saat ini tidak ada kasus stunting di desa Pekaroa , akan tetapi pemerintah desa , berupaya memberikan pelayanan terbaik terhadap warga.
“Kebutuhan gizi dan pelayanan kesehatan masyarakat khususnya kepada 23 orang Balita dan satu orang Ibu Hamil serta 15 orang Lansia, menjadi prioritas utama Pemerintah Desa Pekaroa serta animo masyarakat sangat antusias di dalam menyukseskan program tersebut,” ucap Misnawati .
Pendamping Lokal Desa (PLD) Pekaroa, Romin mengatakan bahwa selain Program Stunting, di desa Pekaroa juga menangani bagi warga Lansia (Lanjut Usia).
“Kita berharap agar seluruh kader proaktif menyiapkan data masyarakat mulai dari usia balita sampai usia Lansia,” pungkasnya.
Diketahui, Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Umumnya disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
Laporan: Aras Moita





