



SUARASULTRA.COM | KONAWE – Laga persahabatan antara Assosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Bombana melawan Askab PSSI Konawe berakhir dengan skor imbang 1-1, Sabtu (16/1/2021).
Pada laga persahabatan ini, kesebelasan Askab PSSI Bombana lebih dulu menjebol gawang tuan rumah (Askab PSSI) Konawe pada menit ke 10. Gol pertama dari tim ketua Askab PSSI Bombana percaya diri dan terus menekan jantung pertahanan lawan. Namun, hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya babak pertama tersebut, skor 1-0 tidak berubah.
Memasuki babak kedua, giliran tuan rumah yang membuat pertahanan tim tamu kewalahan. Beberapa kali peluang tercipta di menit – menit awal pertandingan namun belum mampu dikonversi menjadi gol.
Gol baru tercipta pada menit 70 setelah nomor punggung 29 Askab Konawe memanfaatkan kemelut di depan gawang lawan, skor berubah menjadi 1-1. Setelah menyamakan kedudukan, semangat tim Askab Konawe kembali bangkit. Sering kali lini belakang Askab Bombana dibuat kerepotan.
Meski menguasai jalannya laga, Askab Konawe tak dapat menambah gol. Hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya laga, skor tetap imbang 1-1.
Ketua Askab PSSI Bombana Arsyad ditemui usai laga mengatakan bahwa ini pertemuan pertama antara Askab Kabupaten Konawe dengan Askab Kabupaten Bombana sebagai ajang silaturahmi.
“Pertemuan hari ini adalah pertemuan dalam rangka membangun silaturahmi antara pemain-pemain sepak bola,” kata pria yang saat ini menjabat sebagai ketua DPRD Kabupaten Bombana.
Menurut Arsyad, ke depan Askab akan mendorong pemain- pemain berbobot. Sehingga sepak bola di Bumi Anoa ini lebih maju lagi.
Terkait dengan laga hari ini, Arsyad mengapresiasi Pemda Konawe dan juga Askab Konawe. Karena kata dia, Sekda Konawe Ferdinand Sapan ikut bermain full 2×45 menit. Ke depan, lanjut Arsyad, apa yang diterapkan selama ini Askab Konawe akan dilaksanakan juga di Bombana.
“Insya Allah kita akan lakukan itu. Dua tahun yang lalu saya pegang Askab PSSI Bombana, Alhamdulillah dengan dorongan dari pemain – pemain senior, Bombana sekarang sudah mendekati prestasi Konawe,” ungkapnya.
Menurut Arsyad, timnya pernah berhadapan dengan Konawe. Ia pun mengakui materi permainan anak Konawe di atas dari Bombana. Hanya faktor keberuntungan saja sehingga timnya dapat melenggang ke final kala itu.
“Kalau permainan saya akui jauh, kalah kita. Hanya keberuntungan saja sehingga kita menang lewat adu Finalti,”ujarnya.
Ia pun berharap ke depan dengan ajang seperti hari ini dapat membangkitkan lagi sepak bola di Bumi Anoa ini. Karena menurut Arsyad, di Sultra ini potensinya luar biasa.
Ketika disinggung terkait akan berakhirnya masa jabatan pengurus Assosiasi Provinsi, Ketua Askab Bombana berharap ke depan Asprov dinakhodai oleh figur yang betul – betul mampu dan punya komitmen tinggi untuk membawa persepakbolaan di Sultra lebih baik lagi. Tentunya kata dia, figur tersebut adalah pemain bola, mengerti tentang sepak bola dan faham kebutuhan sepak bola itu sendiri.
“Kalau yang bisa memimpin sangat banyak, hanya saja dalam memimpin tidak banyak yang berpikir untuk maju. Kalau pemimpinnya banyak yang layak, tapi yang layak untuk menjalankan itu tidak banyak,” jelasnya.
Untuk itu masih kata dia, dalam memilih pemimpin ke depan harus selektif. Selaku ketua Askab Bombana ia mengaku akan membangun komunikasi dengan teman- teman Askab kabupaten/kota. Minimal bagaimana membicarakan kemajuan sepak bola di Sultra ini.
“Tadi saya sudah duduk bersama dengan pak Sekda (Ferdinand) bagaimana bulan dua nanti itu kalau jadi MusProv kita berpikir bahwa hasil MusProv ini membawa pengurus- pengurus yang bisa membawa kemajuan sepak bola di Sultra,” pungkasnya.
Laporan: Sukardi Muhtar





