



SUARASULTRA.COM | KONUT – Diduga kerena kelalaian kontraktor pekerjaan Jalan Trans Sulawesi, warga Desa Matapila Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami kecelakaan, Sabtu 22 Mei 2021 sekira Pukul 13.00 WITA di Desa Paka Indah Kecamatan Oheo.
Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalatas) tersebut menimpa Nirwansyah bersama istri dan dua orang anaknya. Insiden kecelakaan tunggal tersebut mengakibatkan kaki Santi (istri Nirwansyah ) patah tulang dan terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Konut.
Selain istri, anak perempuan Nirwansyah juga mengalami luka lecet di bagian kepala akibat lakalantas tersebut.
Kepada Suarasultra.Com, Nirwansyah mengungkapkan kecelakaan tersebut terjadi saat drinya bersama istri dan kedua anaknya melintas di Desa Paka Indah. Ia mengendarai kendaraan roda dua (Motor) dari arah Morowali menuju Desa Matapila Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara.
“Tadi kami dari Morowali mau antar keluarga saya di Desa Matapila, di perjalanan sekitar jembatan kembar Desa Paka Indah, kami jatuh dari motor pas di lokasi pekerjaan jalan. Kondisi jalan berlubang dan aspal jalan habis digali oleh pekerja,” ungkap Nirwansyah.
Menurut karyawan PT. IMIP Morowali ini , di lokasi pekerjaan jalan itu tidak ada papan informasi atau rambu-rambu yang dipasang. Sehingga dirinya tidak tau ada lubang di tengah jalan.
“Di lokasi proyek itu, tidak ada papan informasi atau rambu-rambu jalan padahal seharusnya pihak kontraktor seharusnya memasang papan informasi agar pengguna jalan bisa mengetahui bahwa ada pekerjaan jalan,” jelasnya.
Atas lakalantas yang ia derita bersama keluarganya, Nirwansyah berharap pihak kontraktor jalan Trans Sulawesi tersebut bertanggungjawab.
“Kimi mohon kepada kontraktor agar dapat bertanggung jawab,”pintanya.
Santi (korban) membenarkan bahwa memang di lokasi pekerjaan jalan tersebut, kontraktor pelaksana tidak memasang rambu-rambu jalan atau papan informasi terkait adanya aktivitas di lokasi tersebut.
Hal senada juga diungkapkan oleh pengguna jalan lainnya yang tiap hari melintas di wilayah proyek tersebut.
“Memang betul, saat kami melintas di lokasi proyek jalan itu, tidak ada papan informasi yang dipasang,” ungkap beberapa sopir mobil yang tidak ingin identitasnya disebutkan.
Dari informasi yang dihimpun media ini, di lokasi pekerjaan jalan nasional Trans Sulawesi di Desa Paka Indah tersebut sangat rawan terjadi lakalantas karena tidak ada rambu-rambu yang dipasang oleh pihak rekanan.
Untuk mendapatkan konfirmasi, awak media ini mencoba mencari informasi keberadaan kontraktor jalan Trans Sulawesi tersebut. Namun, sampai berita ini diturunkan pihak kontraktor pekerjaan jalan tersebut belum dapat dikonfirmasi
Laporan: Aras Moita





