



SUARASULTRA.COM | KONAWE – Tingginya angka Stunting di Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membuat Dinas Kesehatan setempat harus menggelontorkan anggaran sebesar Rp. 800 juta untuk pembelian susu merek Proten Gold untuk konsumsi tiga bulan.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.
Besarnya jumlah stunting di Kabupaten Konawe terungkap saat rapat konsultasi pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBD – P) antara Badan Anggaran (BANGGAR) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Konawe bertempat di Aula Rapat Gedung Gusli Topan Sabara, Kamis 1 September 2022.
Rapat konsultasi tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Konawe Dr. H. Ardin. Sementara dari pihak Tim Anggaran Pemerintah Daerah di bawah komando Sekda Konawe Dr. Ferdinand Sapan.
Anggaran untuk pembelian susu Proten Gold yang diajukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe tersebut disetujui oleh BANGGAR DPRD setelah Kepala Dinas Kesehatan drg. Mawar Taligana menjabarkan penggunaan anggaran dimaksud.
Kepala Dinas Kesehatan Konawe drg (dokter gigi) Mawar Taligana mengatakan berdasarkan hasil survei, angka Stunting di Kabupaten Konawe pada tahun 2022 ini mencapai 26,2 persen atau sebanyak 1042 anak dari keseluruhan anak di Konawe yang berumur 5 tahun ke bawah. Sehingga untuk penanganannya Dinas mengalokasikan anggaran pada APBD Perubahan tahun 2022 sebesar Rp. 800 juta untuk pembelian Susu Proten Gold.
“Ada 1042 anak yang akan diberikan susu Proten Gold selama tiga bulan. Susu ini juga akan diberikan kepada ibu hamil yang berpotensi melahirkan anak dengan kondisi Stunting,” katanya.
Diketahui, Pemerintah Kabupaten Konawe merespon dengan cepat dua isu nasional yaitu Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim dan isu terkait penurunan stunting di daerah.
Pada APBD awal Pemda Konawe sudah menganggarkan terkait kedua hal tersebut Namun, pada RAPBD Perubahan ini Pemda Konawe ingin mendorong akselerasi pencapaian target nasional sehingga dianggarkan penambahan anggaran untuk penanganan kedua hal tersebut.
Laporan: Sukardi Muhtar





