Berpolemik, Kesbangpol Sultra Beberkan Nilai Tes Seleksi Paskibraka Nasional

  • Share
Kepala Kesbangpol Sultra Dr. Harmin Ramba. Foto: Istimewa

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Kepala Kesbangpol Sultra Dr. Harmin Ramba. Foto: Istimewa

SUARASULTRA.COM | KENDARI – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) beberkan nilai hasil tes seleksi calon Paskibraka Nasional utusan Sultra, Jumat 14 Juli 2023.

Diketahui, dalam pelaksanaan proses seleksi Paskibraka tingkat nasional itu melewati beberapa tahap tes. Mulai dari Tes Kesehatan, Psikotes, PWK, TIU, PBB, Kesamaptaan, Kepribadian serta Pantukhir.

Dari hasil tes tersebut, Kesbangpol Provinsi Sulawesi Tenggara merilis nilai 4 besar yaitu:

1. Nadira Syalvallah asal SMAN 2 Bau-Bau dengan perolehan nilai PWK: 80, PBB, 823,67, Kesamaptaan: 390, Kepribadian: 87,3, hasil akhir 1.380,97.

2. Aini Nur Fitriani asal SMA N 1 Bau-Bau dengan perolehan nilai PWK: 80, PBB: 754,3, Kesamaptaan: 346, Kepribadian: 85,7, hasil akhir: 1.266

3. Doni Amansa Asal SMA N 1 Unaaha, dengan perolehan nilai PWK: 55, PBB: 838, Kesamaptaan: 546, Kepribadian: 81,16, hasil akhir: 1.520,16

4. Wiradinata Setya Persada asal SMA N 1 Bau-Bau dengan perolehan nilai PWK: 75, PBB: 925, Kesamaptaan: 447,8, Kepribadian: 87,83, hasil akhir: 1.536,63

Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sulawesi Tenggara Dr. Harmin Ramba menjelaskan proses seleksi itu sudah berlangsung sejak bulan Mei 2023 dengan jumlah peserta kurang lebih 80 orang dan menghasilkan 52 orang.

“Dari 52 orang ini keluarlah 4 terbaik, bukan keluar ranking 1,2,3 atau 4, tetapi 4 terbaik,” tegas Harmin saat ditemui awak media di Kendari.

Harmin menambahkan, dari 4 orang terbaik ini akan mengikuti proses pembekalan yang diselenggarakan oleh timsel seperti, Polda, TNI, pihak RS dan lainnya.

Menurut dia, tiga hari sebelumnya, pihak Kesbangpol Provinsi belum mengetahui siapa yang akan mewakili Paskibraka di tingkat Nasional nanti.

“Kalau dia (orang tua siswa) mengklaim bahwa sudah tau duluan kalau mau berangkat berarti dia mendahului pansel donk,” ungkapnya.

Terkait nilai hasil seleksi yang beredar di media sosial WhatsApp masih kata Harmin itu tidak lengkap hanya nilai sepotong-sepotong.

“Penentu kelulusan itu dilakukan oleh timsel pada masa pantukhir, saya sebagai Kepala Kesbangpol saja tidak boleh mengintervensi dan hanya menerima data dari timsel mana nilai terbanyak itu yang diajukan untuk di SK-kan,” jelasnya.

Ia menegaskan pihaknya sama sekali belum pernah mengeluarkan statemen atau pengumuman rangkin pada 4 besar ini.

Harmin Ramba menegaskan kalau nilai itu murni dari timsel dengan sistem tes online serta hasil itupun langsung diambil dari sistem yang telah disediakan.

“Karena setelah tes, BPIP pun langsung ambil data ini karena semua sistem sudah saling terkoneksi baik dari timsel maupun BPIP,” tegasnya.

Dikatakan, saat BPIP mengumumkan hasil akhir dari tes calon paskibraka tingkat nasional memang sudah Wira Dinata yang memiliki nilai tertinggi namun pihaknya belum mengumumkannya karena masih ada prosedur yang harus dilakukan.

“Karena belum ada SK Gubernur jadi kita belum umumkan siapa saja yang akan berangkat, namun yang kami umumkan saat itu hanya 4 terbaik,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu timsel bagian psikologi Chadidjah D. Selomo menjelaskan untuk foto yang beredar di Facebook yang ada dirinya, Ikbal beserta Doni dan Nadira itu sebenarnya masih dalam proses pantukhir.

“Jadi hari itu setelah melakukan psikotes kita berfoto 5 laki-laki 5 perempuan,” ungkapnya.

Ia menambahkan terkait foto yang beredar saat itu belum final dan belum ada yang mengumumkan bahwa Doni dan Nadira itu lolos seleksi.

“Hanya kebetulan saja saat berfoto Doni ini berdampingan bersama Nadira, dan foto itu banyak orang bukan hanya berempat seperti yang tersebar di Facebook,” jelasnya.

Sebelumnya, Samsuani ibu dari Doni Amansa Siswa SMAN 1 Unaaha curhat di media sosial Facebook miliknya. Dalam curhatannya di Sosial Media Facebook, Samsuani menyebut anaknya telah dinyatakan lolos oleh panitia melalui sebuah pengumuman panitia seleksi. Namun, kata dia, setelah tiga hari pembekalan, nama Doni Amansa tiba-tiba digantikan oleh rekannya.

Curhatan Samsuani tersebut mendapat respon dari berbagai pihak. Mulai dari Sekda Konawe, Plt Kepala Kesbangpol Konawe hingga DPD KNPI Konawe. Bahkan untuk membuat terang dugaan kecurangan tersebut, Pemda Konawe bersurat secara resmi ke pihak Timsel untuk mendapatkan klarifikasi.

Laporan: Sukardi Muhtar

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share