


SUARASULTRA.COM | KONAWE – Dugaan peredaran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite oplosan telah menimbulkan keresahan di kalangan warga Kota Kendari dan Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Ratusan pengemudi ojek online (ojol) di Kendari melaporkan kerusakan kendaraan mereka ke Polresta Kendari pada Selasa (4/3/2025) malam, diduga akibat penggunaan BBM oplosan yang dibeli dari beberapa SPBU di kota tersebut.
Keluhan serupa juga muncul dari warga Kabupaten Konawe. Sebuah video berdurasi 44 detik yang viral di media sosial menunjukkan sekelompok pekerja PT OSS menguras tangki bahan bakar sepeda motor milik rekan mereka di SPBU Desa Pohara, Kecamatan Sampara.
Dalam video tersebut, seorang warga menyatakan bahwa BBM yang dikuras berbau tiner dan merusak stiker pada sepeda motor.
“Pertamina Pohara, ada campurannya ini ee, takupas ada tinnernya,” ucapnya dalam video tersebut.
“Ini buktinya takupas, masa ditumpah bensinya langsung takupas dengan stiker ee. Pertamina Pohara ini,” tambahnya.
Kasus serupa juga dialami oleh seorang pemilik mobil di Kabupaten Konawe. Dalam video berdurasi 17 detik, terlihat seorang warga menguras BBM dari tangki mobil dan memindahkannya ke jerigen.
Ia mengeluhkan bahwa BBM yang dibeli dari SPBU di Kelurahan Lalosabila, Kecamatan Wawotobi, tersebut berbau tiner dan merusak kendaraannya.
“Oplosan Pertamina Lalosabila, campur bau hampir sama dengan tinner, edede, rusak hancur mobil ee kalau begini modelnya Pertamina,” keluhnya.
Ratusan pengemudi di Kendari dan Konawe mengalami masalah serupa, dan banyak dari mereka harus mengeluarkan biaya untuk memperbaiki kendaraan.
Namun, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) IV Himpunan Wiraswasta Nasional (Hiswana) Minyak dan Gas (Migas) Sultra, H. Rachman Siswanto, membantah adanya peredaran BBM oplosan di Kendari. Ia mengklaim bahwa BBM yang disalurkan telah sesuai spesifikasi.
“Saya rasa hasil investigasi dari Pertamina, Disperindag Sultra, Polda Sultra dan Dinas ESDM Sultra tidak ada minyak oplosan, dan kami ini pihak SPBU ini menjual apa yang diberikan Pertamina, Pertamina produsennya, dan SPBU itu operator,” terangnya.
“Intinya tadi sudah investigasi dan tidak terbukti itu oplosan, BBM yang dikirim itu sudah sesuai spesifikasi,” tambah Rachman.
Hingga saat ini, pihak media masih berupaya menghubungi manajemen SPBU Pohara dan SPBU Lalosabila untuk mendapatkan klarifikasi terkait dugaan peredaran BBM oplosan di wilayah mereka.
.
Laporan: Sukardi Muhtar













